Tuesday 28 June 2011

Indonesia Kukuhkan Posisi Sebagai Pusat Halal Dunia


Pelatihan auditor halal internasional International Training for Auditors of Halal Certifying Bodies yang digelar oleh LPPOM MUI mengukuhkan posisi Indonesia sebagai pusat halal dunia. Keikutsertaan sebanyak 38 peserta dari 26 lembaga sertifikasi luar negeri menguatkan indikasi pengkukuhan tersebut. Hal ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif LPPOM MUI, Lukmanul Hakim.

Lukmanul menjelaskan dalam siaran pers yang diterima Republika di Jakarta, Rabu (22), pelatihan yang berlangsung sejak 16-22 Juni itu mencakup lima kawasan benua seluruh dunia. Diantaranya Asia, Afrika, Eropa, Amerika dan Australia. Peserta dari Asia diantaranya lembaga sertifikasi halal dari Malaysia, Filipina, India, Jepang, dan Taiwan. Dari benua Eropa iku serta antara lain Irlandia, Inggris, Swiss, Polandia, Spanyol, dan Belanda.

Lebih lanjut, Lukmanul mengatakan, telah terjadi perkembangan halal di dunia internasional. Codex Alimentarius Commission (CAC) yang didirikan Organisasi Pangan Dunia (FAO) dan Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengatur standar pangan, telahj memasukkan aspek halal sebagai salah satu ketentuan mutu pangan secara internasional sejak tahun 1997. ”Patut kita syukuri.”

Ketua MUI, Amidhan Shaberah mengemukakan, pelatihan auditor halal internasional ini merupakan manifestasi dari kerjasama intenasional MUI dengan lembaga-lembaga keislaman luar negeri. Terutama yang bergerak bidang sertifikasi halal. ”Ketentuannya mengacu pada sertifikasi MUI.”

Amidhan mengemukakn lembaga-lembaga sertifikasi halal luar negeri yang diakui MUI berkewajiban menjamin kesesuaian sertifikasi halal. Jaminan kehalalan produk mesti sesuai dengan prinsip-prinsip halal yang berlaku di Indonesia atau seluruh dunia.

Friday 24 June 2011

Asing Incar Sumber Daya Laut Indonesia


Peneliti asing banyak yang mengincar Samudra Hindia yang diperkirakan memendam kandungan mineral serta minyak dan gas yang sangat kaya. Dalam penelitian terdahulu di Samudra Hindia, ditemukan endapan mineral dan gas hidrat.

Survei kelautan yang dilakukan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bekerja sama dengan Bundesanstalt fur Geowissenschaften und Rohstoffe (BGR) Jerman pada tahun 1998 dan 2004 menemukan sumber gas metana atau hidrokarbon di kawasan itu.

Hal itu diungkapkan dalam diskusi yang diadakan Dewan Kelautan Indonesia di Jakarta, Rabu (15/6/2011). Diskusi ini merupakan salah satu kegiatan yang diadakan untuk memperingati World Oceans Day (WOD) pada 8 Juni 2011. Tema peringatan tahun ini adalah "Our Oceans: Greening Our Future" (Lautan Kita, Melestarikan Masa Depan Kita).

Menurut Yusuf Surachman, pakar geologi dari BPPT yang kini menjadi Deputi Infrastruktur Data Spasial Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), sumber gas metana ditemukan di dasar laut yang terbentang dari barat Bengkulu hingga selatan Jawa Barat sepanjang 450 kilometer.

Sumber gas itu berada di kedalaman 500 meter dari dasar laut atau 2.500 meter dari permukaan laut. Kandungan gas metana di zona tersebut lebih besar daripada yang ditemukan di perairan Sulawesi Utara pada tahun 1994 yang mencapai 0,23 triliun kaki kubik.

Selain itu, survei lanjutan BPPT bersama Jerman pada tahun 2004 menemukan potensi hidrokarbon—termasuk metana—dalam jumlah sangat besar di perairan timur laut Pulau Simeulue, Nanggroe Aceh Darussalam.

"Potensi ini diperkirakan terbesar di dunia untuk saat ini. Keberadaan hidrokarbon itu berasosiasi dengan minyak bumi dan gas," kata Yusuf. Selain di perairan NAD, sumber hidrokarbon juga ditemukan di perairan Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Matahari Siap Semburkan Lidah Api Lagi


Pada September 1859, Matahari melontarkan salah satu badai yang paling dahsyat yang pernah tercatat dalam sejarah. Letusan Matahari tersebut menyebabkan gangguan arus listrik dan kantor surat kawat (telegram), serta memicu fenomena langit dramatis di Kuba dan Hawaii.

“Sebuah badai serupa kemungkinan akan kembali terjadi,” kata Lika Guhathakurta, ilmuwan dari kantor pusat NASA, seperti dikutip dari Space, 23 Juli 2011.

Padahal, masyarakat modern saat ini sangat bergantung pada sistem berteknologi seperti jaringan listrik, komunikasi berbasis satelit, dan GPS. Semuanya sangat ringkih terhadap badai Matahari.

Saat badai terjadi pada tahun 1859 lalu, Matahari tengah berada di siklus bawah (aktivitas Matahari bergerak naik dan turun dalam periode sekitar 11 tahun). Dan siklus bawah juga bisa berfungsi sebagai pengingat bahwa badai kuat bisa terjadi. Sebagai informasi, di tahun 2011 ini Matahari juga sedang berada di siklus rendah.

Menurut peneliti, badai yang terjadi tahun 1859 mengacaukan pesan telegram dan membingungkan para astronom di kawasan tropik. Namun, letusan dengan magnitudo yang sama jika kembali terjadi akan membawa dampak yang jauh lebih serius.

Mati lampu yang menyebar di seluruh dunia bisa terjadi selama berbulan-bulan. Para teknisi akan kewalahan mengganti transformer listrik yang rusak, misalnya. Pesawat dan kapal laut tidak bisa memanfaatkan GPS untuk navigasi. Jaringan perbankan akan terputus. Ini akan mengganggu sistem perdagangan dunia.

Menurut penelitian yang dilakukan pada tahun 2008 lalu oleh National Academy of Sciences, sebuah badai Matahari raksasa akan menghadirkan dampak ekonomi yang lebih merusak dibanding 20 badai Katrina. Sebagai gambaran, Katrina menimbulkan kerugian ekonomi hingga US$80 miliar atau sekitar Rp690 triliun.

Lalu, apa yang bisa kita perbuat? Sebagai awalan, peneliti kini tengah berusaha untuk memprediksi dan melacak badai Matahari secara lebih akurat. Tujuannya adalah agar saat badai tersebut terjadi, Bumi telah lebih siap.

“Kita kini bisa melacak perkembangan badai Matahari dalam tiga dimensi seperti layaknya melacak badai yang terjadi di Bumi,” kata Michael Hesse, Chief of the Space Weather Lab, NASA.
“Ini membuat kita punya semacam alarm peringatan untuk melindungi jaringan listrik dan perangkat teknologi tinggi lainnya saat aktivitas matahari tengah berada dalam periode ekstrim,” ucapnya.

Sebagai contoh, kata Hesse, menonaktifkan transformer tertentu di instalasi pembangkit listrik selama beberapa jam dapat mencegah mati lampu regional selama beberapa minggu.

Ozon Kutub Utara Hampir Berlubang


Ozon terus menipis, bahkan nyaris berlubang di Kutub Utara. Penurunan temperatur stratosfer yang jadi penyebab.

Penyebab terbentuknya lubang ozon ada tiga, menurut Profesor Ross Salawitch, ahli kimia dan biokimia dari University of Maryland, yang mempelajari kandungan zat kimia di atmosfer. Ketiganya adalah sinar matahari, halogen, dan temperatur rendah.

Saat temperatur turun melebihi ambang batas, awan terbentuk di stratosfer. Halogen, khususnya polutan, seperti klorin dan brom, berubah menjadi senyawa kimia yang bereaksi dengan cepat di ozon. "Semua berubah drastis," kata Salawitch.

Tahun ini sistem angin kutub yang dikenal dengan nama "pusaran kutub" sangat tenang dan stabil. Hal itu berperan dalam menurunkan temperatur di daerah Kutub Utara. Penurunan drastis ini, jika terjadi di Kutub Selatan, dipastikan bisa membentuk lubang ozon karena lapisan ozon di sana lebih tipis daripada di Kutub Utara.

Saat ini pusaran angin sudah menghilang dan udara dari luar Kutub Utara yang lebih hangat bisa masuk dan memperbaiki lapisan ozon.

Jika ozon berlubang, semakin banyak radiasi ultraviolet yang mencapai bumi yang bisa memicu penyakit kulit. Dengan lapisan ozon yang semakin tipis saja orang berkulit sensitif akan semakin mudah terbakar sinar matahari.

Tomat Pertajam Daya Ingat


Daya ingat akan menurun secara alami seiring tambahnya usia. Jika mulai sering lupa dan susah konsentrasi, ada baiknya perbanyak konsumsi makanan alami. Seperti tomat, kuaci, atau brokoli. Kandungan nutrisinya bikin daya ingat tetap terjaga ketajamannya.

Penyakit yang kini banyak ditakuti orang adalah penurunan fungsi otak secara tajam di saat usia menjelang tua. Salah satunya adalah Alzheimer. Penyakit ini dapat melemahkan daya ingat secara drastis yang membuat orang tidak bisa berbuat apa – apa.

Ada sejumlah bahan makanan yang dianjurkan, untuk dimakan secara rutin agar daya ingat tetap terjaga dengan baik.

Gandum
Makan gandum beserta olahanya seperti sereal, wheatbrand, dan pasta gandum memberikan vitamin B12 dan B6 yang bisa meningkatkan dan mempertahan daya ingat. Juga beresiko lebih rendah dari penurunan kognitif ringan yang dapat berkembang menjadi penyakit Alzheimer.

Minyak ikan
Jenis ikan seperti mackarel, tuna, salmon, dan jenis ikan laut lainnya memiliki minyak dengan sumber asam lemak omega3 yang dibutuhkan oleh otak. Selain asam lemak omega-3, ikan-ikan ini juga mengandung docosahexaenoic acid (DHA) dan yodium yang bagus untuk syaraf otak dan mengasah daya ingat lebih tajam.

Blueberry
Menurut penelitian Tufts University dan Journal of Neuroscience, ekstrak blueberry dapat membantu memelihara serta meningkatkan daya ingat dan fungsi otak.

Tomat
Tomat kaya akan Lycopene dan antioksidan yang bisa membantu melindungi terhadap jenis kerusakan yang diakibatkan oleh radikal bebas yang diakibatkan karena faktor usia.

Blackcurrant
Vitamin C pada Blackcurrent sudah dikenal memiliki kekuatan untuk meningkatkan ketangkasan mental dalam berfikir. Mampu menjaga otak dari racun dari lingkungan ataupun makanan, sehingga bisa mencegah terjadinya penurunan daya ingat.

Kuaci biji labu
Kuaci yang berasal dari biji labu memiliki kandungan zinc yang baik untuk meningkatkan dan memelihara ketajaman otak dan pikiran.

Brokoli
Brokoli merupakan sumber vitamin K, yang dikenal baik untuk meningkatkan fungsi kognitif serta kemampuan otak dalam berfikir.

Kacang-kacangan
Menurut the American Journal of Epidemiology, kacang atau pun selai kacang mengandung lemak yang baik untuk tubuh. Selain itu, kacang juga menjadi sumber vitamin E tinggi yang bisa menjaga tubuh tidak hanya dari serangan jantung tapi juga memperbaiki untuk sistem kerja otak.

Thursday 23 June 2011

BERNOSTALGIA DENGAN KERETA UAP


KERETA uap kini sudah sangat sulit ditemukan. Tapi, bagi yang ingin merasakan kereta ini masih bisa menikmatinya di Kota Solo.

Pengaktifan transportasi tradisional ini dilakukan Asih Tour sejak tiga bulan ini. Hal itu diungkapkan pendiri sekaligus pemilik Asih Tour, KRAT Djuritno Yudohadinagoro, saat dihubungi Okezone, Selasa, (21/6/2011).

Djuritno bercerita, kereta uap pertama kali dioperasikan pada masa penjajahan Belanda di jalur Kemijen dan Tanggung, Jawa Tengah pada tanggal 17 Juni 1864 (Lee 2003). Jarak antara Kemijen dan Tanggung hanya 26 km, namun jalur tersebut kemudian berkembang menjadi jalur rel yang menghubungkan Semarang, Solo, dan Yogyakarta. Sejak saat itulah kereta uap turut mewarnai dan menjadi saksi sejarah dinamika kehidupan di Pulau Jawa dan Sumatra sampai sekitar tahun 80an. Dalam perkembangannya, Kereta Uap sudah jarang digunakan menjadi alat transportasi untuk melayani masyarakat.

Keberadaan Kereta Uap di Solo juga sudah cukup lama. Akan tetapi, kini Djuritno dengan program Old Steam Train Tour kembali mengaktifkan transportasi tradisional ini untuk para wisatawan mancanegara.

Old Steam Train Tour memiliki konsep wisata berkeliling ketempat yang mempunyai nilai sejarah Solo, wisatawan akan diajak keliling ke kampung batik di Lawean, Loji Gandrung Rumah Walikota, Museum Radya Pustaka, Museum Batik Danar Hadi, Pusat Grosir Solo dan Gladag Busana Trade Center.

“Kami menawarkan sensasi yang berbeda dengan mengelilingi kota Solo dengan menggunakan kereta uap di tengah kota Solo,” kata Djuritno.

Untuk wisata ini, Asih Tour menyediakan dua macam kereta Andong. Pertama, Green Jaladhara Old Train Voyage dan Golden Jaladhara Old Train Voyage. Green Jaladhara Old Train Voyage memuat minimal 50 orang penumpang dengan tarif USD29 atau Rp249 ribu.

Sedangkan untuk Golden Jaladhara Old Train Voyage, juga dengan minimal 50 penumpang dengan tarif USD32 atau Rp274 ribu.

Green Jaladhara Old Train Voyage dan Golden Jaladhara Old Train Voyage memiliki perbedaan. Kedua paket itu akan memberikan sensasi berbeda dalam memikmati nuansa Solo dengan kereta uap.

Wednesday 15 June 2011

Jejak Sejarah KA yang Terlupakan di Magelang


Warna hijau yang melekat pada gerbong kereta api itu sudah terlihat pudar. Besi, roda dan kerangka yang masih kokoh berdiri, meski beberapa bagian kayunya terlihat lapuk termakan waktu, bisa dilihat di sub terminal angkutan kota Kebonpolo, Kota Magelang.

Siapa yang menyangka? Gerbong tua yang kini teronggok di kawasan yang juga tak terawat itu adalah salah satu saksi sejarah, bahwa di Kota Magelang mempunyai jejak peradaban kereta api Nusantara. Sebuah situs bersejarah yang menggambarkan kejayaan kereta api pada masa lampau.

Sebelum menjadi sub terminal, pada masa penjajahan hingga revolusi kemerdekaan, tempat tersebut merupakan stasiun kereta api. Karena tak ada pengawasan dari Pemkot dan PT KAI, keberadaan stasiun itu menjadi semrawut.

Seringkali gerbong tersebut digunakan tidur gelandangan atau bahkan orang gila. Juga, dimanfaatkan untuk menjemur pakaian. Sungguh, pemandangan yang tak sedap. Kumuh dan tak terawat.

Sebenarnya, aset PT KAI bukan hanya stasiun itu. Masih ada beberapa aset lainnya seperti tanah di sepanjang Jalan Sudirman hingga Jalan Pemuda, serta areal di kampung yang dulu dilewati rel kereta api. Juga tanah bekas stasiun di tengah kota, yang sudah lama beralih fungsi menjadi kios-kios.

Pada masa perjuangan kemerdekaan, peran kereta api sangatlah besar, termasuk di Magelang. Sejarah mencatat, KA dijadikan alat transportasi distribusi logistik untuk keperluan perjuangan perang kemerdekaan dari Ciroyom (Bandung) ke pedalaman Jateng, hingga mobilisasi prajurit pejuang di wilayah Yogyakarta-Magelang-Ambarawa.

Jalur kereta api menjadi bagian dari ruang sejarah masa revolusi. Proyek pembaggunan pertamakalinya, yang diberi nama 'Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij' (NV. NISM) dipimpin oleh Ir J.P de Bordes.

Diawali dengan membangun rel dari Kemijen menuju Desa Tanggung, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan jalur tersebut panjangnya 26 kilometer. Jalur itu dibuka pertama kalinya Agustus 1867. "Dulu waktu prajurit mau pergi ke Temanggung mereka naik kereta dari stasiun Kebonpolo," ujar salah satu saksi sejarah Djauhari (68), Rabu (15/62011).

Djauhari menceritakan, dahulu di bekas Pasar Rejowinangun, Kota Magelang, ada bangunan yang menyerupai peron, bangunan tersebut berfungsi untuk para penumpang menaikkan barang. Namun tanah milik PT KAI tersebut menjadi area pertokoaan atau yang sekarang dikenal dengan nama 'shopping'.

"Ketika hendak pergi ke Yogyakarta sekitar tahun 1980-an awal saya naik kereta dari Stasiun ini. Kereta uap yang penuh sesak penumpang para pedagang dan pelancong,' lanjutnya.

Namun sekarang kondisi stasiun tersebut tidak terawat lagi. Lembaga atau instansi yang membawahi keberadaan situs itu, tak jelas. Pemkot selama ini meminjam aset PT KAI untuk dimanfaatkan menjadi terminal.

Pada tahun 2002 pernah digulirkan wacana Pemkot meminta aset itu kepada PT KAI, untuk penataan tata ruang kota yang lebih bagus. Pada tahun itu, sudah pernah ada pegawai PT KAI yang menghitung asetnya di Magelang. Namun hingga kini belum ada persetujuan atau tanda-tanda pengambil alihan aset.

Friday 3 June 2011

BRINGHARJO,PUSAT BELANJA BATIK JOGJAKARTA


YOGYAKARTA merupakan salah satu kota yang selalu menarik untuk disambangi. Jika berkunjung ke sana, sempatkan menyambangi Pasar Beringharjo. Karena di sana terdapat banyak toko batik dan suvenir.

Akhir pekan, lorong-lorong penjual batik di lantai dasar pasar ini pasti akan penuh sesak. Anda harus siap berdesakan dengan penjaja batik yang menawarkan dagangannya juga dengan dua arus pengunjung yang berbelanja di lorong-lorong sempit itu.

Di pasar ini, Anda bisa berbelanja mulai dari batik yang sudah jadi (baik dalam bentuk kain, cap maupun tulis). Beragam motif batik seperti Lasem, Madura, Bantul juga tersedia. Bahkan pakaian santai, daster, celana longgar, sampai gaun-gaun dan kemeja batik resmi juga dapat dicari.

Salah satu tempat yang bisa jadi pilihan adalah gerai batik Soenardi. Mereka punya dua los di lantai dasar pasar ini; satu di sebelah selatan pasar dan satu lagi di utara. Kedua los itu menyediakan koleksi yang berbeda. Kain-kain batik tulis dijual seharga Rp 110 ribu, sementara cap dijual mulai dari Rp 70 ribuan.

Jika Anda ingin mencari batik khas Bantul (yang selalu berwarna coklat tua dengan sisa kain dibiarkan putih), ada sebuah kios yang khusus berjualan itu. Sayangnya, kios ini tidak bernama atau bernomor. Untuk mendapatkan kios ini, masuklah dari pintu utama pasar di bagian depan lalu belok kiri di lorong kelima. Kios batik khas Bantul akan ada di sisi kiri Anda, dijaga oleh dua ibu tua yang berkebaya, kain dan sanggul.

Anda tinggal memilih dari beragam motif klasik seperti sidomukti, kawung, parang dan galaran. Per lembar kain batik dijual seharga Rp 65 ribu. Penjual batik khas Bantul dengan bangga mengatakan, mereka tidak menjual batik cap di kios mereka.

Di lantai tiga pasar, Anda akan menemukan tas-tas anyaman dari eceng gondok. Desain dan pewarnaannya pun cukup modern serta bergaya. Tas kecil yang bisa memuat dompet dan telepon genggam serta pernak-pernik lain sudah bisa Anda dapatkan dengan harga Rp 15 ribu.

Jika barang antik adalah minat Anda, berjalanlah ke bagian utara pasar. Koin uang kuno (benggol) juga dijual per paket mulai dari Rp 15 ribu, tergantung kelangkaannya. Di sana, pernik dapur seperti penggiling kopi pun bisa Anda dapatkan dengan harga murah. Selain itu, masih ada rempah-rempah kering, berbagai macam jamu, beragam aksesoris baju pengantin, sampai penganan seperti cendol dan sate gajih (lemak) yang harumnya menyebar di lorong-lorong pasar.

Pasar Beringharjo sebenarnya bukan hanya soal berbelanja, tapi juga manusia-manusia di dalamnya. Salah satu yang paling mengesankan (sekaligus membuat terenyuh) adalah para penjaja jasa gendong belanjaan atau mbok-mbok gendong yang berusia renta (60 tahun ke atas). Anda bisa mengenali mereka dari selendang yang tersampir di salah satu bahu. Mereka juga kadang akan mendekati Anda untuk menawarkan jasa menggendong atau memanggul dengan imbalan beberapa ribu rupiah saja.

BELAJAR MENGENAL WAYANG YUUUK...


WAYANG berawal dari prakarsa Sunan Kudus yang menyebarkan Islam ke tanah Jawa, namun jenis wayang yang ada kini tak hanya berdasar pada yang dikembangkan oleh sang sunan. Wayang klithik, misalnya, merupakan jenis wayang berbahan dasar kayu yang berkembang beberapa saat setelah zaman Sunan Kudus.

Sejak 1970-an, Dusun Krebet menjadi salah satu pionir yang mengembangkan kerajinan kayu dengan mengadopsi bentuk wayang klithik. Tak berapa lama kemudian, kurang lebih tahun 1992, muncul inovasi baru dari dusun itu yang memadukan kerajinan wayang tersebut dengan motif batik klasik. Permukaan wayang tak lagi polos, namun berhias motif ala Keraton Yogyakarta.

Setelah lebih dari satu dasawarsa, kesenian wayang batik di Dusun Krebet tak hanya bisa dibeli, tetapi juga bisa dipelajari. Anda bisa memesan paket wisata ke dusun tersebut, maka paket belajar membuat wayang batik akan termasuk di dalamnya. Tentu hanya proses membatiknya saja yang akan dipelajari, sebab untuk membuat wayang butuh waktu lama.

Proses membatik mungkin sudah banyak disaksikan dan dipelajari di tempat lain, namun membatik dengan media wayang tentu akan memberikan sensasi yang berbeda. Proses membatik dengan media ini tentu akan lebih membutuhkan ketelitian sebab polanya secara otomatis dibuat manual, tidak dicetak seperti ketika membatik dengan media kain.

Sensasi lain, motif yang dipelajari selama belajar membuat wayang batik di dusun ini adalah motif klasik keraton, seperti parangrusak, parangbarong, kawung, garuda, sidomukti, sidorahayu, dan puluhan motif lain. Karena motif itulah, kerajinan wayang batik di dusun ini terkenal dan diminati di pasar mancanegara.

Memang, fasilitas belajar membatik di dusun ini tergolong sederhana dan belum tersedia pula instruktur yang bisa berbahasa asing. Namun dengan mengamati aktivitas para pengrajin mulai membuat wayang dan membatik, tentu sudah memberi modal yang cukup untuk mulai membatik. Anda juga bisa memilih sendiri motif batik yang hendak dibuat.

Untuk menikmati proses belajar membuat wayang batik, Anda hanya perlu merogoh kocek sekira Rp200 ribu. Sekilas tampak mahal, tapi akan terasa murah karena tak hanya proses belajar membuat wayang saja yang bisa dinikmati. Selama berwisata, Anda juga akan menginap di rumah penduduk yang dijadikan semacam homestay di dusun ini tanpa biaya tambahan.

Menuju Dusun Krebet, Anda bisa melewati jalan Bantul dan terus ke arah selatan. Beberapa alternatif jalan bisa dipilih, misalnya melewati desa wisata Kasongan atau berbelok ke kanan setelah sampai Masjid Agung Bantul. Anda harus menyiapkan kendaraan pribadi atau menghubungi agen tur yang menyediakan jasa menuju dusun tersebut, sebab tak ada angkutan umum yang menjangkau dusun ini.

Selain belajar membatik wayang, Anda juga bisa berlatih memanjat pohon kelapa dan mengambil nira yang biasa digunakan sebagai bahan baku gula merah. Anda juga akan mendapatkan paket tur keliling hutan jati dengan menggunakan jeep. Saat lelah, Anda dapat menikmati hidangan khas dusun tersebut, berupa sayur lodeh, gudeg manggar, tempe garit, peyek, serta wedang legen.

Wednesday 1 June 2011

Akhlakul Karimah...Oh Indahnya


Akhlakul karimah merupakan manivestasi keimanan dan keislaman paripurna seorang Muslim. Akhlakul karimah dalam pengertian luasnya ialah perilaku, perangai, ataupun adab yang didasarkan pada nilai-nilai wahyu sebagaimana dipraktikkan oleh Nabi Muhammad SAW. Akhlakul karimah terbukti efektif dalam menuntaskan suatu permasalahan serumit apa pun.

Sebagai bukti, ketika Muhammad masih belum menerima wahyu, beliau mampu memberikan solusi atas sengketa para pemuka Quraisy yang berebut ingin mengangkat hajar aswad saat pemugaran Ka'bah telah usai. Masing-masing pemuka suku bersikeras dan merasa dirinya paling berhak untuk mengangkat hajar aswad. Pertentangan itu nyaris meletuskan peperangan.

Menghadapi situasi tersebut, beliau meminta sorban, kemudian hajar aswad diletakkan di atas sorban tersebut. Lalu, masing-masing pemuka Qurasisy memegang ujung sorban dan bersama-sama mengangkatnya. Kekisruhan pun mulai reda dan akhirnya sirna karena semua pihak merasa tidak dirugikan.

Bahkan, jauh ketika masa menjelang remaja, Muhammad SAW dicintai masyarakatnya karena kejujurannya. Ternyata masyarakat yang tidak mengenal adab pun ketika itu masih memiliki nurani dengan memberikan gelar al-amin (tepercaya) kepada putra Abdullah itu. Ini bukti bahwa sampai kapan pun akhlakul karimah akan selalu dicintai umat manusia.

Dalam sejarah kehidupan manusia, masalah, konflik, beda pendapat, senantiasa akan hadir. Oleh karena itu, Islam membawa ajaran yang mewajibkan seluruh umatnya memiliki akhlakul karimah. Mengutamakan toleransi dari pada konfrontasi, kasih sayang dari padasifat garang, simpati daripada benci.

Dalam konteks sederhana, orang berakhlak ialah orang yang sportif dalam bahasa olahraga. Apabila salah, ia katakan salah dan apabila benar maka ia pun siap mengungkapkan sesuai fakta yang terjadi. Menang tidak menjadikannya sombong, kalah pun tak membuatnya menjadi pendengki.

Bahkan, yang lebih menarik ialah, ia akan berani mengakui kesalahannya. Bukan malah memutarbalikkan fakta hanya karena gengsi kalau dirinya mengakui suatu kesalahan yang telah diperbuatnya. Maka, tidaklah heran jika Nabi SAW pernah bersabda, "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak."

Akhlak akan dimiliki oleh siapa saja yang secara sungguh-sungguh memahami, meyakini, dan mengamalkan ajaran Islam. Dan, siapa saja yang berhasil menjadikan akhlakul karimah sebagai karakter dalam dirinya tentu ia akan menjadi orang yang paling beruntung, baik di dunia maupun di akhirat.

Orang berakhlak tidak memerlukan pencitraan apalagi memaksakan kehendak. Baginya, kepentingan bersama jauh lebih penting daripada kepentingan pribadi dan golongannya.

Betapa indahnya jika semua elemen bangsa memiliki karakter akhlakul karimah. Saling memahami, mengutamakan toleransi dalam berbeda pendapat, saling menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan dan bergerak demi keutuhan bangsa dan negara.

Perlu diingat bahwa kecanggihan teknologi, sistem, dan regulasi apa pun, tidak akan memberi manfaat maksimal jika pribadi-pribadi bangsa ini tidak memiliki akhlakul karimah.

WISATA LAHAR MERAPI


Geliat pariwisata di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), makin hari makin menggeliat. Banyak aktivitas digagas Dinas Pariwisata setempat untuk mengembalikan minat wisatawan yang sebelumnya bertanya-tanya tentang keamanan wisata di Kabupaten Sleman, pascaerupsi Gunung Merapi akhir tahun 2010 silam.

Jika kita lihat, saat ini geliat pariwisata di lereng Gunung Berapi teraktif di dunia ini makin diminati. Meski belum pulih sepenuhnya, namun tingkat kunjungan wisatawan berangsur-angsur menunjukkan trend kenaikan.

Jika ingin menikmati wisata di lereng Gunung Merapi, terdapat banyak sekali pilihan. Pilihan pertama pasti Anda tidak akan melewatkan untuk mengunjungi obyek wisata utama di Kaliurang. Di sana ada Tlogo Putri. Kondisi air terjun Tlogo Putri memang belum pulih seperti sebelum terjadi erupsi. Di sisi kanan air terjun terlihat pepohonan yang meranggas akibat terjangan awan panas (wedhus gembel). Sementara aliran air terjun juga tidak sederas sebelumnya, karena sumber air dari puncak Merapi tersumbat oleh material lava.

"Berdasarkan penelitian dari pihak UGM Yogya, kawasan ini bisa direhabilitasi kembali dengan melakukan penanaman kembali dalam waktu setahun. Sejauh ini sudah banyak warga sekitar dan juga dari kalangan kampus dan pejabat daerah yang memulai melakukan penghijauan," terang salah satu petugas wisata di kawasan Tlogo Putri kepada okezone, Minggu 29 Mei kemarin.

Disebutkan juga pascaerupsi Merapi, jumlah kunjuangan wisatawan ke Kaliurang menurun drastis. Jika sebelumnya pada akhir pekan, jumlah kunjungan wisata mencapai 300-400 orang, kini paling banyak hanya 100 orang. Padahal untuk bisa menikmati kawasan wisata Tlogo Putri dan juga puncak bukit Turgo untuk wisatawan domestik hanya dipungut bayaran Rp2.000, sedangkan untuk wisatawan asing Rp20.000 lengkap dengan pemandu wisatanya.

Pihak Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman pun menggelar acara pertunjukkan kesenian daerah secara rutin tiap akhir pekan. Tujuannya untuk kembali menggairahkan wisata di Kaliurang. Pada Sabtu 28 Mei lalu, terlihat pertunjukan campur sari digelar untuk menarik wisatawan.

Tidak hanya itu, jajanan khas Kaliurang seperti sate kelinci dan jadah lengkap dengan tahu dan tempe bacem akan makin mengasyikan bagi wisatawan. Udara yang sejuk ditambah banyaknya satwa monyet akan memberikan kesan alami di wilayah lereng gunung ini.

Bagi wisatawan yang ingin mencari penginapan di sekitar Kaliurang, sangat mudah untuk mendapatkannya dengan harga yang sangat terjangkau.

Wisata Volcano

Hal lain yang menarik di kawasan Kaliurang, Sleman, DIY, ini adalah wisata lahar atau wisata volcano. Bagi Anda yang ingin melihat sisa-sisa keganasan wedhus gembel dan juga lahar panas, bisa berwisata di daerah Kaliadem, Cangkringan, Sleman. Di sana Anda akan melihat bukit yang gundul dan hamparan material vulkanik yang menjadi bukti betapa dahsyatnya bencana letusan Gunung Merapi.

Jika Anda tidak ingin jauh-jauh dari kawasan Tlogo Putri, Anda juga bisa menyisir ke sisi timur Kali Kuning. Di sana Anda akan melihata aliran Kali Kuning yang sudah penuh dengan material pasir dan bebatuan dari puncak gunung, di samping juga pepohonan yang meranggas tersengat awan panas wedhus gembel.

Di sejumlah wilayah di bebukitan yang masih meranggas, berdasarkan keterangan petugas di Kaliurang, memang sebagian membutuhkan waktu lima tahun untuk bisa ditanami kembali. Hal itu disebabkan oleh lapisan pasir yang begitu tebal sehingga menutup tanah sebagai medium tumbuhnya berbagai tanaman.

Belum puas menyaksikan panorama wisata volcano, Anda pun bisa bergegas untuk mengunjungi Museum Volcanologiya ng juga hanya berjarak tidak lebih dari 2 Km dari Tlogo Putri. Dengan hanya membayar harga tiket Rp3.000, wisatawan bisa mendapatkan banyak informasi mengenai sejarah letusan Merapi, bebatuan yang dihasilkan dari letusan Merapi, hingga cerita mitos yang berkembang di masyarakat di sekitar Merapi.

Di museum ini, wisatawan juga bisa melihat diaroma dan berbagai foto tentang aktivitas erupsi sejumlah gunung berapi baik di Tanah Air maupun di manca negara. Bahkan jika nanti gardu pandang di lantai dua gedung ini sudah selesai digarap, wisatawan akan mudah menyaksikan puncak gunung Merapi dari museum ini.

Melihat potensi wisata yang luar biasa dan biaya yang murah meriah, tunggu apa lagi, segera kunjungi obyek wisata Kaliurang.

Pidato Lengkap BJ Habibie yang Memukau


Assalamu ‘alaikum wr wb, salam sejahtera untuk kita semua.

Hari ini tanggal 1 Juni 2011, enam puluh enam tahun lalu, tepatnya 1 Juni 1945, di depan sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Bung Karno menyampaikan pandangannya tentang fondasi dasar Indonesia Merdeka yang beliau sebut dengan istilah Pancasila sebagai philosofische grondslag (dasar filosofis) atau sebagai weltanschauung (pandangan hidup) bagi Indonesia Merdeka.

Selama enam puluh enam tahun perjalanan bangsa, Pancasila telah mengalami berbagai batu ujian dan dinamika sejarah sistem politik, sejak jaman demokrasi parlementer, demokrasi terpimpin, era Orde Baru hingga demokrasi multipartai di era reformasi saat ini. Di setiap jaman, Pancasila harus melewati alur dialektika peradaban yang menguji ketangguhannya sebagai dasar filosofis bangsa Indonesia yang terus berkembang dan tak pernah berhenti di satu titik terminal sejarah.

Sejak 1998, kita memasuki era reformasi. Di satu sisi, kita menyambut gembira munculnya fajar reformasi yang diikuti gelombang demokratisasi di berbagai bidang. Namun bersamaan dengan kemajuan kehidupan demokrasi tersebut, ada sebuah pertanyaan mendasar yang perlu kita renungkan bersama: Di manakah Pancasila kini berada?

Pertanyaan ini penting dikemukakan karena sejak reformasi 1998, Pancasila seolah-olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu yang tak lagi relevan untuk disertakan dalam dialektika reformasi. Pancasila seolah hilang dari memori kolektif bangsa. Pancasila semakin jarang diucapkan, dikutip, dan dibahas baik dalam konteks kehidupan ketatanegaraan, kebangsaan maupun kemasyarakatan. Pancasila seperti tersandar di sebuah lorong sunyi justru di tengah denyut kehidupan bangsa Indonesia yang semakin hiruk-pikuk dengan demokrasi dan kebebasan berpolitik.

Mengapa hal itu terjadi? Mengapa seolah kita melupakan Pancasila?

Para hadirin yang berbahagia,

Ada sejumlah penjelasan, mengapa Pancasila seolah "lenyap" dari kehidupan kita. Pertama, situasi dan lingkungan kehidupan bangsa yang telah berubah baik di tingkat domestik, regional maupun global. Situasi dan lingkungan kehidupan bangsa pada tahun 1945 -- 66 tahun yang lalu -- telah mengalami perubahan yang amat nyata pada saat ini, dan akan terus berubah pada masa yang akan datang. Beberapa perubahan yang kita alami antara lain:
(1) terjadinya proses globalisasi dalam segala aspeknya;
(2) perkembangan gagasan hak asasi manusia (HAM) yang tidak diimbagi dengan kewajiban asasi manusia (KAM);
(3) lonjakan pemanfaatan teknologi informasi oleh masyarakat, di mana informasi menjadi kekuatan yang amat berpengaruh dalam berbagai aspek kehidupan, tapi juga yang rentan terhadap "manipulasi" informasi dengan segala dampaknya.

Ketiga perubahan tersebut telah mendorong terjadinya pergeseran nilai yang dialami bangsa Indonesia, sebagaimana terlihat dalam pola hidup masyarakat pada umumnya, termasuk dalam corak perilaku kehidupan politik dan ekonomi yang terjadi saat ini. Dengan terjadinya perubahan tersebut diperlukan reaktualisasi nilai-nilai pancasila agar dapat dijadikan acuan bagi bangsa Indonesia dalam menjawab berbagai persoalan yang dihadapi saat ini dan yang akan datang, baik persoalan yang datang dari dalam maupun dari luar. Kebelum-berhasilan kita melakukan reaktualisasi nilai-nilai Pancasila tersebut menyebabkan keterasingan Pancasila dari kehidupan nyata bangsa Indonesia.

Kedua, terjadinya euphoria reformasi sebagai akibat dari traumatisnya masyarakat terhadap penyalahgunaan kekuasaan di masa lalu yang mengatasnamakan Pancasila. Semangat generasi reformasi untuk menanggalkan segala hal yang dipahaminya sebagai bagian dari masa lalu dan menggantinya dengan sesuatu yang baru, berimplikasi pada munculnya ‘amnesia nasional' tentang pentingnya kehadiran Pancasila sebagai grundnorm (norma dasar) yang mampu menjadi payung kebangsaan yang menaungi seluruh warga yang beragam suku bangsa, adat istiadat, budaya, bahasa, agama dan afiliasi politik. Memang, secara formal Pancasila diakui sebagai dasar negara, tetapi tidak dijadikan pilar dalam membangun bangsa yang penuh problematika saat ini.

Sebagai ilustrasi misalnya, penolakan terhadap segala hal yang berhubungan dengan Orde Baru, menjadi penyebab mengapa Pancasila kini absen dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Harus diakui, di masa lalu memang terjadi mistifikasi dan ideologisasi Pancasila secara sistematis, terstruktur dan massif yang tidak jarang kemudian menjadi senjata ideologis untuk mengelompokkan mereka yang tak sepaham dengan pemerintah sebagai "tidak Pancasilais" atau "anti Pancasila" . Pancasila diposisikan sebagai alat penguasa melalui monopoli pemaknaan dan penafsiran Pancasila yang digunakan untuk kepentingan melanggengkan kekuasaan. Akibatnya, ketika terjadi pergantian rezim di era reformasi, muncullah demistifikasi dan dekonstruksi Pancasila yang dianggapnya sebagai simbol, sebagai ikon dan instrumen politik rezim sebelumnya. Pancasila ikut dipersalahkan karena dianggap menjadi ornamen sistem politik yang represif dan bersifat monolitik sehingga membekas sebagai trauma sejarah yang harus dilupakan.

Pengaitan Pancasila dengan sebuah rezim pemerintahan tententu, menurut saya, merupakan kesalahan mendasar. Pancasila bukan milik sebuah era atau ornamen kekuasaan pemerintahan pada masa tertentu. Pancasila juga bukan representasi sekelompok orang, golongan atau orde tertentu. Pancasila adalah dasar negara yang akan menjadi pilar penyangga bangunan arsitektural yang bernama Indonesia. Sepanjang Indonesia masih ada, Pancasila akan menyertai perjalanannya. Rezim pemerintahan akan berganti setiap waktu dan akan pergi menjadi masa lalu, akan tetapi dasar negara akan tetap ada dan tak akan menyertai kepergian sebuah era pemerintahan!

Para hadirin yang berbahagia,

Pada refleksi Pancasila 1 Juni 2011 saat ini, saya ingin menggarisbawahi apa yang sudah dikemukakan banyak kalangan yakni perlunya kita melakukan reaktualisasi, restorasi atau revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama dalam rangka menghadapi berbagai permasalahan bangsa masa kini dan masa datang. Problema kebangsaan yang kita hadapi semakin kompleks, baik dalam skala nasional, regional maupun global, memerlukan solusi yang tepat, terencana dan terarah dengan menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai pemandu arah menuju hari esok Indonesia yang lebih baik.

Oleh karena Pancasila tak terkait dengan sebuah era pemerintahan, termasuk Orde Lama, Orde Baru dan orde manapun, maka Pancasila seharusnya terus menerus diaktualisasikan dan menjadi jati diri bangsa yang akan mengilhami setiap perilaku kebangsaan dan kenegaraan, dari waktu ke waktu. Tanpa aktualisasi nilai-nilai dasar negara, kita akan kehilangan arah perjalanan bangsa dalam memasuki era globalisasi di berbagai bidang yang kian kompleks dan rumit.

Reformasi dan demokratisasi di segala bidang akan menemukan arah yang tepat manakala kita menghidupkan kembali nilai-nilai Pancasila dalam praksis kehidupan berbangsa dan bernegara yang penuh toleransi di tengah keberagaman bangsa yang majemuk ini. Reaktualisasi Pancasila semakin menemukan relevansinya di tengah menguatnya paham radikalisme, fanatisme kelompok dan kekerasan yang mengatasnamakan agama yang kembali marak beberapa waktu terakhir ini. Saat infrastruktur demokrasi terus dikonsolidasikan, sikap intoleransi dan kecenderungan mempergunakan kekerasan dalam menyelesaikan perbedaan, apalagi mengatasnamakan agama, menjadi kontraproduktif bagi perjalanan bangsa yang multikultural ini. Fenomena fanatisme kelompok, penolakan terhadap kemajemukan dan tindakan teror kekerasan tersebut menunjukkan bahwa obsesi membangun budaya demokrasi yang beradab, etis dan eksotis serta menjunjung tinggi keberagaman dan menghargai perbedaan masih jauh dari kenyataan.

Krisis ini terjadi karena luruhnya kesadaran akan keragaman dan hilangnya ruang publik sebagai ajang negosiasi dan ruang pertukaran komunikasi bersama atas dasar solidaritas warganegara. Demokrasi kemudian hanya menjadi jalur antara bagi hadirnya pengukuhan egoisme kelompok dan partisipasi politik atas nama pengedepanan politik komunal dan pengabaian terhadap hak-hak sipil warganegara serta pelecehan terhadap supremasi hukum.

Dalam perspektif itulah, reaktualisasi Pancasila diperlukan untuk memperkuat paham kebangsaan kita yang majemuk dan memberikan jawaban atas sebuah pertanyaan akan dibawa ke mana biduk peradaban bangsa ini berlayar di tengah lautan zaman yang penuh tantangan dan ketidakpastian? Untuk menjawab pertanyaan itu, kita perlu menyegarkan kembali pemahaman kita terhadap Pancasila dan dalam waktu yang bersamaan, kita melepaskan Pancasila dari stigma lama yang penuh mistis bahwa Pancasila itu sakti, keramat dan sakral, yang justru membuatnya teraleinasi dari keseharian hidup warga dalam berbangsa dan bernegara. Sebagai sebuah tata nilai luhur (noble values), Pancasila perlu diaktualisasikan dalam tataran praksis yang lebih ‘membumi' sehingga mudah diimplementasikan dalam berbagai bidang kehidupan.

Para hadirin yang berbahagia,

Sebagai ilustrasi misalnya, kalau sila kelima Pancasila mengamanatkan terpenuhinya "keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia", bagaimana implementasinya pada kehidupan ekonomi yang sudah menggobal sekarang ini?

Kita tahu bahwa fenomena globalisasi mempunyai berbagai bentuk, tergantung pada pandangan dan sikap suatu Negara dalam merespon fenomena tersebut. Salah satu manifestasi globalisasi dalam bidang ekonomi, misalnya, adalah pengalihan kekayaan alam suatu Negara ke Negara lain, yang setelah diolah dengan nilai tambah yang tinggi, kemudian menjual produk-produk ke Negara asal, sedemikian rupa sehingga rakyat harus "membeli jam kerja" bangsa lain. Ini adalah penjajahan dalam bentuk baru, neo-colonialism, atau dalam pengertian sejarah kita, suatu "VOC (Verenigte Oostindische Companie) dengan baju baru".

Implementasi sila ke-5 untuk menghadapi globalisasi dalam makna neo-colnialism atau "VOC-baju baru" itu adalah bagaimana kita memperhatikan dan memperjuangkan "jam kerja" bagi rakyat Indonesia sendiri, dengan cara meningkatkan kesempatan kerja melalui berbagai kebijakan dan strategi yang berorientasi pada kepentingan dan kesejahteraan rakyat. Sejalan dengan usaha meningkatkan "Neraca Jam Kerja" tersebut, kita juga harus mampu meningkatkan "nilai tambah" berbagai produk kita agar menjadi lebih tinggi dari "biaya tambah"; dengan ungkapan lain, "value added" harus lebih besar dari "added cost". Hal itu dapat dicapai dengan peningkatan produktivitas dan kualitas sumberdaya manusia dengan mengembangkan, menerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dalam forum yang terhormat ini, saya mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya para tokoh dan cendekiawan di kampus-kampus serta di lembaga-lembaga kajian lain untuk secara serius merumuskan implementasi nilai-nilai Pancasila yang terkandung dalam lima silanya dalam berbagai aspek kehidupan bangsa dalam konteks masa kini dan masa depan. Yang juga tidak kalah penting adalah peran para penyelenggara Negara dan pemerintahan untuk secara cerdas dan konsekuen serta konsisten menjabarkan implementasi nilai-nilai Pancasila tersebut dalam berbagai kebijakan yang dirumuskan dan program yang dilaksanakan. Hanya dengan cara demikian sajalah, Pancasila sebagai dasar Negara dan sebagai pandangan hidup akan dapat ‘diaktualisasikan' lagi dalam kehidupan kita.

Memang, reaktualisasi Pancasila juga mencakup upaya yang serius dari seluruh komponen bangsa untuk menjadikan Pancasila sebagai sebuah visi yang menuntun perjalanan bangsa di masa datang sehingga memposisikan Pancasila menjadi solusi atas berbagai macam persoalan bangsa. Melalui reaktualisasi Pancasila, dasar negara itu akan ditempatkan dalam kesadaran baru, semangat baru dan paradigma baru dalam dinamika perubahan sosial politik masyarakat Indonesia.

Para hadirin yang saya hormati,

Oleh karena itu saya menyambut gembira upaya Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang akhir-akhir ini gencar menyosialisasikan kembali empat pilar kebangsaan yang fundamental: Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. Keempat pilar itu sebenarnya telah lama dipancangkan ke dalam bumi pertiwi oleh para founding fathers kita di masa lalu. Akan tetapi, karena jaman terus berubah yang kadang berdampak pada terjadinya diskotinuitas memori sejarah, maka menyegarkan kembali empat pilar tersebut, sangat relevan dengan problematika bangsa saat ini. Sejalan dengan itu, upaya penyegaran kembali juga perlu dilengkapi dengan upaya mengaktualisasikan kembali nilai-nilai yang terkandung dalam keempat pilar kebangsaan tersebut.

Marilah kita jadikan momentum untuk memperkuat empat pilar kebangsaan itu melalui aktualisasi nilai-nilai Pancasila sebagai weltanschauung, yang dapat menjadi fondasi, perekat sekaligus payung kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan membumikan nilai-nilai Pancasila dalam keseharian kita, seperti nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai permusyawaratan dan keadilan sosial, saya yakin bangsa ini akan dapat meraih kejayaan di masa depan. Nilai-nilai itu harus diinternalisasikan dalam sanubari bangsa sehingga Pancasila hidup dan berkembang di seluruh pelosok nusantara.

Aktualisasi nilai-nilai Pancasila harus menjadi gerakan nasional yang terencana dengan baik sehingga tidak menjadi slogan politik yang tidak ada implementasinya. Saya yakin, meskipun kita berbeda suku, agama, adat istiadat dan afiliasi politik, kalau kita mau bekerja keras kita akan menjadi bangsa besar yang kuat dan maju di masa yang akan datang.

Melalui gerakan nasional reaktualisasi nilai-nilai Pancasila, bukan saja akan menghidupkan kembali memori publik tentang dasar negaranya tetapi juga akan menjadi inspirasi bagi para penyelenggara negara di tingkat pusat sampai di daerah dalam menjalankan roda pemerintahan yang telah diamanahkan rakyat melalui proses pemilihan langsung yang demokratis. Saya percaya, demokratisasi yang saat ini sedang bergulir dan proses reformasi di berbagai bidang yang sedang berlangsung akan lebih terarah manakala nilai-nilai Pancasila diaktualisasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Demikian yang bisa saya sampaikan. Terimakasih atas perhatiannya.

Wassalamu ‘alaikum wr wb.

Sinyal Ponsel Mengganggu Lebah


Sinyal telepon seluler dapat mengganggu lebah dan menimbulkan efek yang sangat besar.

Dalam eksperimen yang dilakukan Dr Daniel Favre, seorang ahli lebah, dua buah ponsel diletakkan di bawah sarang lebah. Sebuah alat perekam juga diletakkan untuk merekam suara lebah saat ponsel aktif, dinonaktifkan, dan berada dalam modus siaga (stand by). Kemudian, reaksi lebah-lebah itu diamati dengan saksama.

Selama pengamatan, lebah-lebah itu ternyata bereaksi ketika ponsel sedang digunakan melakukan atau menerima panggilan. Mereka meresponsnya dengan mengeluarkan suara bernada tinggi yang biasanya digunakan sebagai tanda untuk mulai berkerumun.

"Selama 20-40 menit setelah ponsel diaktifkan, mereka mulai mengeluarkan suara itu," kata Favre. Dua menit setelah panggilan pada ponsel berhenti, mereka pun kembali tenang.

Pada eksperimen ini, lebah tidak berkerumun, bahkan setelah 20 jam tes sinyal ponsel. Meski begitu, sinyal ponsel terbukti menjadi penyebab para lebah terbang tak menentu. Namun, hal ini tidak sampai membunuh lebah-lebah dalam koloni itu.

Dr Favre, guru yang mantan ahli biologi di Swiss Federal Institute of Technology, Lausanne, mengatakan bahwa studi ini menunjukkan ponsel yang sedang aktif dapat mengganggu lebah dan menimbulkan efek dramatis.

Para ahli lain pun berpendapat, penelitian lebih lanjut terkait apakah ponsel menjadi penyebab terjadinya colony collapse yang menyebabkan koloni lebah turun dengan drastis pada musim dingin lalu masih perlu dilakukan. Ini karena dalam banyak kasus, colony collapse terjadi di daerah terpencil di Amerika yang jauh dari jangkauan sinyal ponsel.