Thursday 26 December 2013

Banjir di Purworejo Bagian Barat

Baru kali ini didaerah saya terkena banjir begitu parah. Biasanya kalau hanya air menggenang itu biasa, beberapa saat terus surut.


Kamis malam (19/12/13) memang sudah terasa kalau mau hujan, tapi nggak nyangka kalau hujannya deras. Jam 21.30 hujan mulai turun dan semakin malam semakin deras, anehnya semalaman hujan nggak ada sama sekali Kilat maupun Gledeg (halilintar). Sampai subuh hujan masih turun, pas sekitar jam 6 keluar rumah ternyata airnya sudah mulai menggenang. Jam 8 hujan mulai berkurang, tapi nggak lama hujan deras lagi rencana mau keluar rumah tertunda karena air didepan rumah air masih tinggi beresiko kalau dilewati motor.


Jumat (20/12/13) Jam 10 pagi keluar rumah, ternyata hampir semuanya tergenangi air, bahkan air sungai didepan rumah sampai meluap. Ada sebagian rumah yang sudah kemasukan air. Bisa ditebak, kalau air sudah menggenangi sekitar rumah berarti didaerah pesawahan lebih parah. Lihat kondisi dijalan raya Desa ternyata banyak kendaraan yang putar arah karena beberapa tempat jalannya tergenangi air terutama yang melewati sungai. Ketinggian air ada yang mencapai lutut orang dewasa.
Hampir 24 jam Hujan turun terus menerus ditambah aliran listrik yang padam. Sampai Jumat malam sekitar jam 22.00 lihat keluar rumah ternyata airnya sudah surut.

Hari Sabtu (21/12/13) Jalan Pituruh-Kemiri tidak seperti biasanya, banyak kendaraan bahkan Bus-Bus Besar(AKAP) yang Lewat. Ternyata Jalan Utama Kebumen-Kutoarjo tergenang banjir tepatnya dari sekitar perbatasan sampai daerah Butuh. Tentu saja jalan pituruh-kemiri yang sempit harus dilewati kendaraan yang besar hasilnya tentu saja macet.
Pengalihan Jalur Mulai dari Prembun dialihkan ke arah Wadaslintang sampai Kabuaran dibelokkan ke kanan menuju Pituruh dan Kemiri kemudian dibelokkan ke arah Kutoarjo. Beruntung pengalihan ini hanya berlangsung di Hari Sabtu dan Minggu.



Daerah yang terkena Banjir paling parah yaitu Kec. Butuh  keselatan hingga Kec. Grabag bagian barat.
Sampai Hari Ke-5 ( Selasa 24/12) Disekitar jalan utama Kutoarjo-Prembun masih bisa dilihat air yang menggenang dirumah-rumah terlebih lagi dipesawahan seperti Danau dadakan.


Fenomena lain dari bencana banjir yang dimanfaatkan warga adalah banyaknya ikan peliharaan yang hanyut, sehingga banyak pemancing yang datang menyerbu daerah banjir.