ilustrasi |
Prinsip dan standar matematika sekolah dirancang untuk memberikan petunjuk dan arahan bagi para guru dan pihak-pihak lain yang terkait dengan pembelajaran matematika. Salah satu ciri yang paling penting dari prinsip-prinsip dan standar matematika sekolah adalah adanya enam perinsip dasar untuk mencapai pendidikan matematika yang berkualitas tinggi yaitu:
Prinsip Kesetaraan ; Peran yang kuat dari prinsip kesetaraan adalah harapan yang tinggi untuk semua siswa. Semua siswa harus mempunyai kesempatan dan dukungan yang cukup untuk belajar matematika “tanpa memandang karakteristik persoalan, latar belakang atau hambatan fisik”.
Prinsip Kurikulum; Koheren berkaitan dengan pentingnya membangun atau mengembangkan pengajaran seputar ide-ide baik didalam kurikulum maupun pengajaran didalam kelas. Para siswa harus dibantu untuk melihat bahwa matematika merupakan sesuatu yang utuh dan terjalin. Bukan kumpulan bagian-bagian yang terlepas. Ide-ide matematika itu penting jika ide-ide itu berguna bagi pengembangan yang lain, menghubungkan ide yang satu dengan yang lainnya, atau membantu mengilustrasikan mata pelajaran matematika sebagai usaha manusia.
Prinsip Pengajaran; Apa yang siswa pelajari hampir seluruhnya tergantung pada pengalaman guru mengajar di dalam kelas setiap hari. Untuk mencapai pendidikan yang berkualitas para guru harus (1) memahami secara mendalam matematika yang mereka ajarkan (2) memahami bagaimana siswa belajar matematika, termasuk didalamnya mengetahui perkembangan matematika siswa secara individu, dan (3) memilih tugas-tugas dan strategi yang akan meningkatkan mutu proses pengajaran. Tugas para guru adalah mendorong siswanya untuk berfikir, bertanya, menyelesaikan soal, dan mendiskusikan ide-ide juga strategi.
Prinsip Pembelajaran; Prinsip ini didasari pada dua ide dasar, yang pertama, belajar matematika dengan pemahaman, adalah penting. Belajar matematika tidak hanya memerlukan keterampilan menghitung tetapi juga memerlukan kecakapan untuk berfikir. Yang kedua prinsip-prinsip ini dengan sangat jelas menyetakan bahwa siswa dapat belajar matematika dengan pemahaman. Belajar ditingkatkan dalam kelas dengan cara para siswa diminta utuk menuilai ide-ide mereka atau ide-ide temannya, di dorong untuk membuat dugaan tentang matematika lalu mengujinya dan mengembangkan keterampilan memberi alasan yang logis.
Prinsip Penilaian; Penilaian harus tidak semata-mata untuk menilai siswa, akan tetapi lebih pada menilai diri sendiri sebagai guru dan harus dimanfaatkan juga untuk siswa yakni untuk menggairahkan untuk meningkatkan belajarnya.Penilaian yang melibatkan pengamatan yang terus menerus dan interaksi siswa, akan mendorong siswa untuk menyampaikan dan menjelaskan gagasan dengan lancer. Umpan balik dari penilaian harian akan membantu siswa mencapai tujuannya dan menjadikan mereka tidak selalu bergantung kepada orang lain.
Prinsip Teknologi; Kalkulator dan computer harus dilihat sebagai alat yang penting dalam belajar dan mengerjakan matematika di kelas. Tehnologi memungkinkan siswa untuk memfokuskan diri pada ide-ide matematika, pemahaman, dan menyelesaikan soal, yang tidak mungkin dikerjakan tampa bantuan kalkulator atau computer. Tehnologi meningkatkan proses belajar matematika karena memungkinkan eksplorasi yang lebih luas dan memperbaiki penyajian ide-ide matematika. Dengan tehnologi lebih banyak soal dapat dipecahkan. Dengan tehnologi juga memungkinkan siswa tertentu untuk mengesampingkan bagian yang kurang penting sehingga waktunya dapat dipakai memahami bagian matematika yang penting.
Walle, Jhon A. Van de. Matematika sekolah dasar dan Menegah, Jakarta, Erlangga, 2006
Hudodo, Herman. Mengajar Belajar Matematika, Debdikbud, 1988
source:http://www.mathsmart.tk
No comments:
Post a Comment