Murni Jaya |
Hari H Keberangkatan Sudah tiba,
agen menyuruh ku mpul jam 15.30 sore. Melewati Pool Sumber Alam juga sudah ramai
begitu juga dengan agen Murni Jaya sampai memenuhi depan Bakso Sukar. Dari
kejauhan Juga kelihatan di Agen Sinar Jaya Mbok Susah juga Ramai.
Murni Jaya pertama datang,
ternyata sebagai pengganti ACT yang tidak jalan. Salah satu teman ikut ini,
karena harga tiket untuk ACT Rp. 145.000 maka agen mengembalikan Rp. 10.000
karena termasuk kelas Patas AC dengan tujuan Terminal Bubulak Bogor.
Selang beberapa menit datang lagi
Murni Jaya E97, ada yang bilang kalau tujuan bogor sehingga saya mendekati
agen. Ternyata benar, nama saya pun dipanggil. Kebetulan dari agen Kutoarjo
hanya saya dan adik yang naik. Bis ini tujuan akhir di Ciawi.
Kabin Murni Jaya |
Di depan pintu sudah menunggu
petugas pengecek tiket, didalam bis sudah ada 6 penumpang dan Bis ini Starnya
ternyata dari Salaman. Kebetulan saya dapat kursi 38 dan 39 yang pas di pintu
darurat dengan total kursi penumpang hanya 43 buah. Karena penumpang masih sepi
saya duduk di kursi paling belakang. Di setiap agen hampir menaikkan penumpang
walaupun hanya 2 dan paling banyak 4.
Ketika duduk di belakang ada
bapak-bapak yang mau ganti baju ke belakang, kebetulan naik dari agen prembun. Ternyata
bapak itu salah satu kru dari Murni Jaya. Hanya kami berdua yang duduk di
belakang sambil cerita-cerita dengan sesekali Bapak itu kedepan membantu
menunjukkan kursi ke penumpang yang baru naik.
Bapak itu bernama Pak Muhidin
rumahnya Balingasal Prembun. Di Murni Jaya baru 1 Tahun,dan langsung pegang Bis
sendiri. Sebelumnya pak Muhidin jadi Sopir Sumber Alam, namun belum punya Bis
Batangan dan masih pindah-pindah jurusan. Katanya, di Smber Alam paling tidak 3
Tahun baru bisa punya Batangan (pegang Bis sendiri).
Karena tujuan saya di Cibinong
hanya sebentar dan besok sorenya harus puter balik, saya sekalian minta tolong
ke Pak Muhidin mencarikan tiket untuk besok sore dan kalau bisa ikut E97 lagi. Beberapa
kali menelepon temannya yang di Bogor, dan ternyata kursi untuk E97 katanya
sudah penuh. Pak Muhidin langsung menghubungi teman yang satunya lagi yang
mengawal AC Toilet, namanya Pak Hakim katanya masih ada yang kosong. Untuk mendapat
kepastian lagi saya juga menghubungi pak hakim, karena musim liburan seperti
ini pasti ramai. Kepastian besok sore langsung pulang sudah jelas, dan saya
janjian menunggu di Fly over Cibinong.
Sampai Sumpiuh Bus Sudah terisi
penuh dengan 43 Penumpang, Bis berhenti untuk istirahat di Rumah Makan Intan
daerah Sampang, dan sampai disini pengawal yang ikut dari Salaman turun. Sudah menjadi
tradisi di Murni Jaya kalau setiap Bis ada pengawalnya yang mengatur kursi
penumpang di setiap agen.
Setelah selesai di Rumah Makan,
kendali Bis di ambil alih Pak Muhidin. Seperti yang dituturkan Pak Muhidin
waktu tadi ngobrol-ngobrol, kalau di Murni Jaya menerapkan Sopir Dobel tidak
ada kernet. Sopir tersebut bergantian kurang lebih setiap 3 jam sekali.
Selama perjalanan lancar-lancar
saja, kekurangan Bis ini ada di Suspensinya yang bunyinya krengket-krengket
yang cukup mengganggu apa karena Bis ini menggunakan Hino AK mesin depan. Untuk
layanan sekelas Bis Patas, Murni Jaya sudah menjadi idola. Kursi penumpang
berjumlah 43 buah, cukuplah untuk ruang kaki dan Acnya termasuk dingin banget.
Sampai di Bandung sekitar jam 2
pagi, awalnya saya sempat ragu bisa sampai tujuan kurang dari jam 6 pagi. Sempat
terbangun waktu isi solar di Tol Cipularang, sampai di TOL Cikampek walaupun
bermesin Hino AK nggak mau kalah larinya dengan Bis yang dari Pantura atau
Wonogiri.
Sampai Jalan raya Bogor
masih gelap, waktu menunjukkan jam 5 kurang, ternyata perkiraan saya meleset. Jalanan
masih sepi, terlihat hanya Bis Tunggal dara dan GMS. Di agen Sumber Alam
Cimanggis terlihat 2 Bis ang kemungkinan untuk berangkat Pagi. Dan akhirnya
sampai Simpang Depok Jam 5.07 pagi karena transit Dulu di Rumah Kakak.
No comments:
Post a Comment