Setelah Transit dari Rumah kakak
di Depok, jam 11 siang menuju Cibinong. Setelah menyelesaikan urusan di
Cibinong, jam 2 siang siap-siap menuju Fly over Cibinong. Namun untuk
memastikannya saya Telpon lagi Pak Hakim yang mengawal Murni Jaya AC Toilet,
kepastian sudah di dapat tinggal berangkat.
Murni Jaya AC Toilet |
Sampai disekitaran Fly over,
ternyata sudah banyak orang yang mau mudik dan memadati agen-agen dipinggir
jalan. Di di Fly over sendiri sudah banyak Bis berjajar di atasnya, ternyata
Flyovernya sudah jadi seperti terminal, tentu saja mengganggu Lalin. Saya tidak
naik dari agen, karena sudah pesen tempat di Bogor.
Flyover Cibinong |
Sambil jeprat-jepret, sesekali
cek Hp siapa tahu pak Hakim kasih kabar. Jam setengah Tiga sore, HP berdering
awalnya saya kira Pak Hakim, tapi ternyata telpon dari Pak Muhidin sopir MJ E97.
Pak Muhidin ngasih kabar kalau ternyata masih ada kursi yang kosong di E97 dan
menyuruh saya untuk ikut karena E97 baru sampai di Agen Cibinong.
Begitu mendekati Flyover, Pak
Muhidin menyuruh saya untuk menghampiri di pinggir Flyover dan akhirnya ikut
lagi dengan E97. Di dalam bis saya belum langsung di kasih tiket karena masih
menungggu sampai agen di depok. Takut terjadi miss communikasi, pak muhidin
menghubungi pak hakim bahwasanya saya sudah ikut E97.
Setelah semua jelas akhirnya Pak
Supri yang merupakan pengawal E97 memberi tiket. Agak kaget setelah dapat tiket,
ternyata kursi yang kosong ternyata kursi yang saya duduki yaitu No. 1. Ini ke
dua kalinya saya dapat kursi nomor 1 saat pakai Bis angkutan umum. Tidak ada
kenaikan tiket dari timur dan barat walaupun masa liburan.
Hampir di setiap agen menaikkan
penumpang. Di tengah perjalanan Pak Supri cek harga tiket penumpang dengan
bertanya “apakah ada yang bayar tiket lebih dari Rp. 135.000?”. terlihat ada 2
penumpang yang ditarik agen dengan harga Rp. 145.000. Begitu tahu, pak supri
langsung telpon agen yang bersangkutan dan mengembalikan kelebihannya ke
penumpang. SALUT dehhh...
Di agen Pasar Rebo yang di
pinggir jalan tinggal menaikkan 2 penumpang, dan sampai di sini Pak Supri
selesai mengawal dan turun dari Bis. Perjalanan dilanjut langsung menuju TOL
dengan penumpang penuh.
Yang pegang setir pertama
jatahnya Pak Parwito, saya tahu namanya dari ID Card yang di gantung dan di
sebelahnya Pak Muhidin sambil tiduran dan terkadang guyonan walapun saya nggak
tahu yang dibicarakan karena terhalang kaca.
Di TOL Cikampek jalannya cukup
santai, jarum speedometer menunjukkan 70km/jam lebih banyak di Blonk Bis tujuan
Muria yang sudah tancap gas. Di Tengah Tol Cipularang kendali Bis di ganti Pak
Muhidin, dari sini mulai tancap gas. Sampai Bandung jam setengah 7 malam.
Perut mulai keroncongan, namun
sepertinya perjalanan ke Rumah Makan Udju Ciamis sebgai tempat pemberhentian
masih jauh. Dan benar saja, sampai Rumah Makan Udju Ciamis Jam Stengah 11
malam. Menurut saya tempat istirahatnya terlalu jauh, karena Star dari Bogor
sekitar Jam 2 Siang.
Murni Jaya E97 |
Sampai di Rumah Makan sudah agak
tidak berselera karena menunya Soto, ternyata di sebelah timur ada Menu Lain
namun terlanjur Bis sudah mau jalan lagi. Setelah Kota Ciamis saya sudah
tertidur dan baru bangun ketika di perlintasan kereta daerah Sampang sekitar
jam 2 pagi. Di situ terlihat sudah ada Sumber Alam Dennys yang sudah mengantri.
Mulai dari Sumpiuh sudah
menurunkan penumpang, sampai di Gombong Pak Parwito ikut turun. Rupanya tempat
tinggal Pak Parwito di Gombong, dan kali ini giliran Pak Parwito yang Pulang Ke
Rumah karena kemarinnya Pak Muhidin Sudah.
Pak Parwito ini dulunya juga
pernah di PO. Sumber Alam. Hampir setengahnya sopir Murni Jaya Katanya Eks
Sumber Alam. Setelah tinggal sendirian, Pak Muhidin selain jadi Sopir sekaligus
ikut turun bantu penunpang yang ambil barang di Bagasi.
Tujuan Saya Turun di
Klepu, dan sampai di klepu Jam Stengah 5 Pagi. Sebagian besar Bis Murni Jaya
juga sudah masuk. Salutlah... Konsisten tepat waktu sampai Tujuan.
No comments:
Post a Comment