Showing posts with label skripsi. Show all posts
Showing posts with label skripsi. Show all posts

Tuesday, 10 January 2012

MODEL PEMBELAJARAN DALAM CTL


  1. CL (COOPERATIVE LEARNING)

Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar melalui penempatan siswa belajar dalam kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerja sama dan membantu memahami suatu bahan pelajaran artinya bahan belum selesai jika salah satu teman dalam sekelompok belum menguasai bahan pembelajaran.
  • LandasanTeoritik:

Landasan teori dari pembelajaran kooperatif menganut pada Teori Belajar Konstruktivis yaitu membangun pemahaman siswa dari pengalaman baru berdasar pada pengetahuan awal dan pembelajaran harus dikemas menjadi proses “mengkonstruksi” bukan menerima pengetahuan. Dari hal tersebut siswa dituntut untuk membentuk suatu interaksi sosial dengan temannya (Hakekat Sosiokultural), sehingga nantinya dapat terbentuk suatu kerjasama dan bertukar pengalaman atas sekelompok siswa yang terikat dalam kegiatan belajar (Learning Community). Hal tersebut merupakan bagian dari apa yang dinamakan Pembelajaran Berbasis Kontekstual (CTL).
  • Tujuan Hasil Belajar Siswa

Ada dua hasil yang diperoleh dari pembelajaran kooperatif, yaitu:
- Belajar Akademik, hasilnya mengarah pada pemahaman konsep – konsep sulit
- Keterampilan Sosial, hasilnya mengarah pada keterampilan Kooperatif
- Lingkungan Belajar dan Sistem Pengelolaan
Dalam Pembelajaran Kooperatif Proses belajarnya dilakukan dengan demokrasi dan dituntut adanya peran aktif dari siswa, sehingga pembelajaran tersebut berpusat pada siswa. Siswa belajar dalam kelompok kecil dengan tingkat kemampuan yang berbeda.

FASE – FASE PERILAKU GURU:
  • Fase 1

Menyampaikan tujuan dan memotivasi
Siswa
  • Fase 2

Menyajikan informasi
  • Fase 3

Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok – kelompik belajar
  • Fase 4

Membimbing kelompok bekerja dan belajar
  • Fase 5

Evaluasi
  • Fase 6

Memberikan penghargaan 
  • Menyampaikan semua tujuan yang ingin dicapai selama pembelajaran dan memotivasi siswa belajar

  • Menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan
  • Menjelaskan kepada siswa bagaimana cara membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien
  • Membimbing kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka
  • Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari/meminta kelompok presentasi hasil kerja
  • Menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok

Kelebihan:
1. Seluruh siswa menjadi lebih siap.
2. Melatih kerjasama dengan baik.
Kekurangan:
Jika mengalami kesulitan semua anggota mengalami kesulitan.

Monday, 23 March 2009

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN MODEL PEMBELAJARANNYA

Oleh:
FAJAR HARDIYANTO

A. LATAR BELAKANG
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Apalagi berbicara mengenai KBM di sekolah seringkali membuat kita kecewa bila dikaitkan dengan pemahaman siswa terhadap materi ajar. Kenyataan yang dialami siswa antara lain:
  1. Banyak siswa mampu menyajikan tingkat hapalan yang baik terhadap materi ajar yang diterimanya, tetapi pada kenyataan-nya mereka tidak memahaminya.
  2. Sebagian besar dari siswa tidak mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pengetahuan tersebut akan dipergunakan/dimanfaatkan.
  3. Siswa memiliki kesulitan untuk memahami konsep akademik sebagaimana mereka biasa diajarkan yaitu dengan menggunakan sesuatu yang abstrak dan metode ceramah.

Kenyataan ini berlaku untuk semua mata pelajaran. Mata pelajaran Sains tidak dapat mengembangkan kemampuan anak untuk berpikir kritis dan sistematis. Mata pelajaran agama tidak dapat mengembangkan sikap yang sesuai dengan norma-norma agama. Mata pelajaran bahasa tidak diarahkan untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi.

Gejala-gejala semacam ini merupakan gejala umum dari proses pendidikan kita. Pendidikan disekolah terlalu menjejali otak anak dengan berbagai bahan ajar yang harus dihafal, pendidikan kita tidak pernah diarahkan membentuk manusia yang cerdas memiliki kemampuan memecahkan masalah hidup serta tidak diarahkan untuk membentuk manusia yang kreatif dan inovatif.

Padahal siswa-siswa sangat butuh untuk dapat memahami konsep-konsep yang berhubungan dengan tempat kerja dan masyarakat pada umumnya dimana mereka akan hidup dan bekerja.

Pengalaman di negara lain menunjukkan bahwa minat dan prestasi siswa dalam bidang matematika, sains, dan bahasa meningkat secara drastis pada saat;
  1. Mereka dibantu untuk membangun keterkaitan antara informasi (pengetahuan) baru dengan pengalaman (pengetahuan lain) yang telah mereka miliki atau mereka kuasai.
  2. Mereka diajarkan bagaimana mereka mempelajari konsep, dan bagaimana konsep tersebut dapat dipergunakan di luar kelas.
  3. Mereka diperkenankan untuk bekerja secara bersama-sama (cooperative)

Meningkatnya minat dan prestasi siswa tersebut dicapai, karena guru menggunakan suatu pendekatan pembelajaran dan pengajaran kontekstual.

B. RUMUSAN MASALAH
Terkait dengan hal tersebut dapat dirumuskan suatu permasalahan antara lain:
  1. Bagaimana menemukan cara terbaik untuk menyampaikan berbagai konsep yang diajarkan di dalam mata pelajaran tertentu, sehingga semua siswa dapat menggunakan dan mengingatnya lebih lama konsep tersebut?
  2. Bagaimana setiap mata pelajaran dipahami sebagai bagian yang saling berhubungan dan membentuk satu pemahaman yang utuh?
  3. Bagaimana seorang guru dapat berkomunikasi secara efektif dengan siswanya yang selalu bertanya-tanya tentang alasan dari sesuatu, arti dari sesuatu, dan hubungan dari apa yang mereka pelajari?
  4. Bagaimana guru dapat membuka wawasan berpikir yang beragam dari siswa, sehingga mereka dapat mempelajari berbagai konsep dan mampu mengkaitkannya dengan kehidupan nyata, sehingga dapat membuka berbagai pintu kesempatan selama hidupnya?

C. PENGERTAIAN CTL
  1. Merupakan suatu proses pendidikan yang bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural) sehingga siswa memiliki pengetahuan/ keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan /konteks ke permasalahan/ konteks lainnya.
  2. Merupakan konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa membuat hubungan antara materi yang diajarkannya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.


D. CIRI PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL:
Belajar berbasis masalah (problem based learning), yaitu suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah faktual sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar perpikir kritis dan terampil dalam pemecahan masalah, sehingga mereka memperoleh pengetahuan dan konsep-konsep yang esensial dari materi pembelajaran

Pengajaran otentik (authentic instruction), yaitu pendekatan pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk mempelajari konsteks bermakna terhadap fenomena-fenomena yang dihadapi.
Belajar berbasis inkuiri (inquiry based-learning), yaitu belajar dengan pendekatan pengajaran menggunakan strategi pembelajaran yang mengikuti metodologi sains dan menyediakan kesempatan untuk pembelajaran bermakna.

Belajar berbasis proyek/tugas terstruktur (project based-learning), yaitu belajar dengan pendekatan pengajaran yang komprehensif. Lingkungan belajar siswa dirancang agar siswa dapat melakukan penyelidikan terhadap masalah otentik, termasuk pendalaman materi dan pelaksanaan tugas bermakna yang lain.

Belajar berbasis kerja (work based-learning), yaitu belajar dengan pendekatan yang memungkinkan siswa menggunakan konteks tempat kerja untuk mempelajari materi pembelajaran, serta menerapkan kembali materi pembelajaran tersebut di dalam tempat kerja tersebut.

Belajar jasa-layanan (service learning), yaitu belajar yang memerlukan penggunaan metodologi pengajaran yang mengkombinasikan jasa layanan masyarakat dengan struktur berbasis sekolah, atau menekankan hubungan antara pengalaman jasa layanan dan pembelajaran akademis. Penerapan pendekatan ini akan menuntun terjadinya penerapan praktis dari pengetahuan baru dan keterampilan siswa untuk memenuhi kebutuhan di dalam masyarakat melalui tugas terstruktur dan kegiatan lain.

Belajar kooperatif (cooperative learning), yaitu belajar dengan pendekatan pengajaran melalui kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar dalam mencapai tujuan belajar.

Pendekatan kontekstual mendasarkan diri pada kecenderungan pemikiran tentang belajar sebagai berikut.
  1. Proses belajar

  • Belajar tidak hanya sekedar menghafal. Siswa harus mengkonstruksikan pengetahuan dibenak mereka sendiri
  • Anak belajar dari mengalami. Anak mencatat sendiri pola-pola bermakna dari pengetahuan baru, dan bukan diberi begitu saja oleh guru
  • Para ahli sepakat bahwa pengetahuan yang dimiliki sesorang itu terorganisasi dan mencerminkan pemahaman yang mendalam tentang sesuatu persoalan
  • Pengetahuan tidak dapat dipisah-pisahkan menjadi fakta-fakta atau proposisi yang terpisah, tetapi mencerminkan keterampilan yang dapat diterapkan.
  • Manusia mempunyai tingkatan yang berbeda dalam menyikapi situasi baru.
  • Siswa perlu dibiasakan memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya, dan bergelut dengan ide-ide
  • Proses belajar dapat mengubah struktur otak. Perubahan struktur otak itu berjalan terus seiring dengan perkembangan organisasi pengetahuan dan keterampilan sesorang.
     2. Transfer Belajar
  • Siswa belajar dari mengalami sendiri, bukan dari pemberian orang lain
  • Keterampilan dan pengetahuan itu diperluas dari konteks yang terbatas (sedikit demi sedikit)
  • Penting bagi siswa tahu untuk apa dia belajar dan bagaimana ia menggunakan pengetahuan dan keterampilan itu

     3. Siswa sebagai Pembelajar
  • Manusia mempunyai kecenderungan untuk belajar dalam bidang tertentu, dan seorang anak mempunyai kecenderungan untuk belajar dengan cepat hal-hal baru
  • Strategi belajar itu penting. Anak dengan mudah mempelajari sesuatu yang baru. Akan tetapi, untuk hal-hal yang sulit, strategi belajar amat penting
  • Peran orang dewasa (guru) membantu menghubungkan antara yang baru dan yang sudah diketahui.
  • Tugas guru memfasilitasi agar informasi baru bermakna, memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan dan menerapkan ide mereka sendiri, dan menyadarkan siswa untuk menerapkan strategi mereka sendiri.

    4. Pentingnya lingkungan Belajar
  • Belajar efektif itu dimulai dari lingkungan belajar yang berpusat pada siswa. Dari guru akting di depan kelas, siswa menonton ke siswa akting bekerja dan berkarya, guru mengarahkan.
  • Pengajaran harus berpusat pada bagaimana cara siswa menggunakan pengetahuan baru mereka. Strategi belajar lebih dipentingkan dibandingkan hasilnya
  • Umpan balik amat penting bagi siswa, yang berasal dari proses penilaian yang benar
  • Menumbuhkan komunitas belajar dalam bentuk kerja kelompok itu penting.

E. TUJUH KOMPONEN CTL:
1. Konstruktivisme
  • Membangun pemahaman mereka sendiri dari pengalaman baru berdasar pada pengetahuan awal
  • Pembelajaran harus dikemas menjadi proses “mengkonstruksi” bukan menerima pengetahuan

2. Inquiry (Menemukan)
  • Proses perpindahan dari pengamatan menjadi pemahaman
  • Siswa belajar menggunakan keterampilan berpikir kritis

3. Questioning (Bertanya)
  • Kegiatan guru untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir siswa
  • Siswa merupakan bagian penting dalam pembelajaran yang berbasis inquiry

4. Learning Community (Masyarakat Belajar)
  • Sekelompok orang yang terikat dalam kegiatan belajar
  • Bekerjasama dengan orang lain lebih baik daripada belajar sendiri
  • Tukar pengalaman
  • Berbagi ide

5. Modeling (Pemodelan)
  • Proses penampilan suatu contoh agar orang lain berpikir, bekerja dan belajar
  • Mengerjakan apa yang guru inginkan agar siswa mengerjakannya

6. Reflection ( Refleksi)
  • Cara berpikir tentang apa yang telah kita pelajari
  • Mencatat apa yang telah dipelajari
  • Membuat jurnal, karya seni, diskusi kelompok, dll

7. Authentic Assessment (Penilaian Yang Sebenarnya)
  • Mengukur pengetahuan dan keterampilan siswa
  • Penilaian produk (kinerja)
  • Tugas-tugas yang relevan dan kontekstual

F. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN CTL:
  • Kerjasama
  • Saling menunjang
  • Menyenangkan, tidak membosankan
  • Belajar dengan bergairah
  • Pembelajaran terintegrasi
  • Menggunakan berbagai sumber
  • Siswa aktif
  • Sharing dengan teman
  • Siswa kritis guru kreatif
  • Dinding dan lorong-lorong penuh dengan hasil kerja siswa, peta-peta, gambar, artikel, humor dan lain-lain
  • Laporan kepada orang tua bukan hanya rapor tetapi hasil karya siswa, laporan hasil pratikum, karangan siswa dan lain-lain.


DAFTAR PUSTAKA
  • Elaine b. Johnson, ph.d. 2007. Contxtual Teaching And Learning. Bandung: mizan learning center
  • Dasna, I Wayan. 2005. Penggunaan Model Pembelajaran Problem-based Learning dan Kooperatif learning untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar kuliah metodologi penelitian. Malang: Lembaga Penelitian UM.
  • Muslimin Ibrahim dkk.2001. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Unesa Pres.

  • Sri Hartati Samhadi. Kompas, 10 desember 2007. “mengukur kualitas output system pendidikan”.
  • Sosialisasi KTSP Depdiknas Di SMA Institut Indonesia Sleman 3 September 2007

Tuesday, 24 February 2009

SISTEMATIKA LAPORAN PENELITIAN EKSPERIMEN

BAGIAN AWAL
  1. Halaman judul
  2.  Halaman Pengesahan
  3. Abstrak
  4. Kata Pengantar
  5. Daftar Isi dan lampiran-lampiran
BAGIAN ISI:
BAB I :     PENDAHULUAN
A. Latar Belakang  berisi uraian tentang kondisi lapangan  disertai diskripsi masalahnya, dengan dukungan data awal yang memperjelas adanya masalah. Untuk memecahkan masalah diperlukan tindakan/treatment dengan metode baru yang akan diujicobakan. Di samping itu  ditunjukkan kebiasaan bahwa metode yang dilakukan dalam proses pembelajaran kurang berhasil . Diyakini bahwa dengan metode baru itu berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa.
B. Rumusan Masalah (diharapkan kalimat Tanya): Misalnya: (1) Adakah perbedaan kemampuan matematika antara siswa yang diajar dengan metode pemecahan soal dibanding dengan yang diajar dengan metode pemahaman konsep.(2) Adakah hubungan antara sikap terhadap metode dengan kemampuan matematika?
C. Tujuan Penelitian; (sesuaikan dengan rumusan masalah)
D. Manfaat Penelitian; (sesuaikan dengan apa yang direncanakan pada proposal, namun peneliti dapat mengembangkan)

BAB II :    LANDASAN TEORI
Kemukakan teori dan pustaka yang relevan dengan variabel independent (bebas jaitu variabel tindakan) dan variabel dependent (terikat, tergantung), dan menjelaskan kaitan antara kedua variabel itu. Diperlukan adanya usaha  membangun argumentasi teoritis yang menunjukkan bahwa dengan tindakan yang diberikan dimungkinkan dapat berpengaruh positif terhadap hasil/mutu proses pembelajaran pada mata ajaran tertentu. Untuk itu perlu diuraikan secara rinci keterkaitan antara variabel yang dijadikan sasaran penelitian secara jelas, baik variabel dependen maupun independennya. Kemukakan kerangka berpikir/alur yang logis shingga mampu memberikan gambaran bahwa perlakuan dengan metode/teknik/cara baru yang akan dilakukan dapat menghasilkan dampak yang lebih baik dari pada metode/teknik/cara lain atau yang selama ini digunakan. Pada bagian akhir perlu dikemukakan hipotesis yang akan diuji melalui penelitian eksperimen ini.

BAB III :  METODE PENELITIAN
Deskripsikan desain/pola eksperimen/perlakuan dalam rangka penelitian yang memuat: Subyek penelitian,  langkah-langkah atau prosedur penelitian dimulai dari perencanaan untuk menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, menentukan pelaksanaan tindakan/treatment, materi dan metode yang  akan dikenakan pada kedua  kelompok tersebut, cara mengatasi kesesatan, sehingga tidak akan mempengaruhi hasil, waktu pelaksanaan eksperimen. Jenis instrumen penelitian yang akan digunakan dan syarat validitas dan reliabilitasnya, serta teknik analisis datanya. Eksperimen yang dilakukan harus  bersifat rasional, dan feasible.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berikan gambaran tentang subyek penelitian dengan disertai kondisi riil dari setiap kelompok (eksperimen dan kontrol) selama eksprimen berlangsung. Kemukakan adanya perubahan yang terjadi pada diri siswa, lingkungan kelas, guru sendiri, motivasi/minat belajar, dan hasil belajar atas perlakuan yang dikenakan pada kelompok eksperimen Data dapat disajikan dalam bentuk narasi/uraian, tabel atau bagan Sajikan data hasil penelitian untuk setiap kelompok sebagai dasar analisis dengan beberapa keterangan yang relevan. Kemukakan hasil pengolahan atau analisis data hasil eksperimen.. Tunjukkan adanya perbedaan antara hasil tindakan pada kelompok eksperimen (dengan metode A) dengan kelompok kontrol (dengan metode B). Pada kesimpulan hasil analisis bila  secara statistik bila telah membuktikan adanya perbedaan hasil antara keduanya, berarti hasil metode yang satu  lebih baik daripada metode lainnya. Pada pembahasan berikan kejelasan yang memperkuat dari hasil analisisnya, dengan memberikan berbagai argumentasi logis yang mendukung.

BAB V :  SIMPULAN DAN SARAN
Sajikan simpulan hasil penelitian sesuai dengan  tujuan/masalah penelitian yang telah disampaikan sebelumnya serta dengan mendasarkan hasil analisis yang diperoleh.pada bab IV
Berikan saran dan tindak lanjut berdasarkan simpulan yang diperoleh baik yang menyangkut segi positif maupun negatifnya.

DAFTAR PUSTAKA
Memuat semua sumber pustaka yang digunakan dalam penelitian dengan menggunakan sistem yang telah dibakukan secara konsisten.

Lampiran-lampiran:
Lampiran berisi semua   instrumen yang digunakan  (pedoman wawancara, pedoman observasi, angket, test hasil belajar dll),  contoh hasil kerja siswa, data hasil penelitian,  print-out analisis, daftar hadir, ijin penelitian, serta bukti lain yang dipandang perlu

SISTEMATIKA LAPORAN PENELITIAN DESKRIPTIF

BAGIAN AWAL
1.      Halaman judul
2.      Halaman Pengesahan
3.      Abstrak
4.      Kata Pengantar
5.      Daftar Isi dan lampiran-lampiran

BAGIAN ISI:
BAB I :     PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang:  berisi uraian tentang kondisi lapangan disertai deskripsi masalahnya, dengan dukungan data awal yang memperjelas adanya masalah. Untuk memecahkan masalah diperlukan tindakan tertentu yang diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran atau memecahkan masalah yang dihadapi.
B.     Rumusan Masalah (sebaiknya kalimat tanya): misalnya: (1) Bagaimanakah sikap/penerimaan siswa terhadap  penggunaan metode pembelajaran Diskoveri; (2) Sejauh mana peningkatan keaktifan siswa setelah dilakukan pembagian kelompok belajar di kelasnya?; (3) Sejauh mana hubungan antara sikap/penerimaan siswa terhadap  penggunaan metode pembelajaran Diskoveri dengan peningkatan prestasi hasil belajar.
C.     Tujuan Penelitian: (sesuaikan dengan rumusan masalah)
D.     Manfaat Penelitian: (sesuaikan dengan apa yang direncanakan pada proposal, namun peneliti dapat mengembangkan)

BAB II :    LANDASAN TEORI
Kemukakan teori dan pustaka yang relevan dengan permasalahan dan pemecahan masalah/tindakan yang dilakukan. Dengan demikian diperlukan teori yang mendukung argumentasi teoritis yang menunjukkan bahwa dengan pemecahan masalah/tindakan yang diberikan dimungkinkan dapat berpengaruh positif terhadap hasil/mutu proses pembelajaran pada mata ajaran tertentu. Bila diperlukan pada akhir bab 2 ini dapat dikemukakan hipotesis yang akan diuji melalui penelitian ini.

BAB III :  METODE PENELITIAN
Deskripsikan upaya pemecahan masalah atau tindakan yang yang telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pembelajaran dalam rangka penelitian, yang memuat: Subyek penelitian,  langkah-langkah atau prosedur penelitian, metode pengumpulan data dan jenis instrumen penelitian yang akan digunakan dan syarat validitas dan reliabilitasnya, serta teknik analisis datanya. Untuk penelitian deskriptif yang dikaitkan dengan tingkat hubungan antar variabel maka juga harus disesuaikan teknik pengujian hipotesis dan analisis datanya.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berikan gambaran tentang subyek penelitian dengan disertai kondisi nyata pada kelas tempat penelitian berlangsung. Kemukakan adanya perubahan yang terjadi pada diri siswa, lingkungan kelas, guru sendiri, motivasi/minat belajar, dan hasil belajar atas tindakan atau upaya yang dilakukan untuk memecahkan masalah atau meningkatkan mutu pembelajaran. Data dapat disajikan dalam bentuk narasi/uraian, tabel atau bagan Sajikan data hasil penelitian untuk setiap kelompok sebagai dasar analisis dengan beberapa keterangan yang relevan. Kemukakan hasil pengolahan atau analisis data hasil penelitian. Tunjukkan bahwa dengan upaya pemecahan masalah atau tindakan tersebut terjadi perubahan yang diharapkan. Pada kesimpulan untuk anĂ¡lisis yang dilakukan secara statistik,  apabila telah membuktikan kebenaran hipotesis atau adanya hubungan maka dilanjutkan dengan pemaknaan atas hasil yang diperoleh tersebut. Pada pembahasan berikan kejelasan yang memperkuat dari hasil analisisnya, dengan memberikan berbagai argumentasi logis yang mendukung..

BAB V :  KESIMPULAN DAN SARAN
Sajikan kesimpulan hasil penelitian sesuai dengan  tujuan/masalah penelitian yang telah disampaikan sebelumnya serta dengan mendasarkan hasil analisis yang diperoleh.pada bab IV. Berikan saran dan tindak lanjut berdasarkan kesimpulan yang diperoleh baik yang menyangkut segi positif maupun negatifnya.

DAFTAR PUSTAKA
Memuat semua sumber pustaka yang digunakan dalam penelitian dengan menggunakan sistem yang telah dibakukan secara konsisten.

Lampiran-lampiran :
Lampiran berisi semua instrumen yang digunakan (pedoman wawancara, pedoman observasi, angket, test hasil belajar dll),  contoh hasil kerja siswa, data hasil penelitian,  print-out analisis, daftar hadir, ijin penelitian, serta bukti lain yang dipandang perlu. 

Saturday, 21 February 2009

SISTEMATIKA LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS(CLASSROOM ACTION RESEARCH)

BAGIAN AWAL
1.      Halaman judul
2.      Halaman Pengesahan
Minimal yang harus mengesahkan karya tulis ilmiah hasil penelitian ini adalah kepala sekolah dan kepala bagian perpustakaan sekolah yang bersangkutan.
3.      Abstrak
Pada bagian ini dituliskan dengan ringkas dan jelas hal-hal pokok tentang:
     (a) permasalahan khususnya rumusan masalah,
     (b) tujuan penelitian,
     (c) prosedur pelaksanaan PTK
     (d) hasil penelitian .
4.      Kata Pengantar
5.      Daftar Isi dan lampiran-lampiran

BAGIAN ISI:
BAB I :     PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang (diskripsi masalah, data awal yang mendukung adanya masalah dan akar timbulnya masalah dengan menunjukkan pada lokasi penelitian dan waktu serta penjelasan pentingnya masalah itu dipecahkan;
B.      Rumusan Masalah (diharapkan kalimat Tanya);
C.     Tujuan Penelitian; (sesuaikan dengan rumusan masalah)
D. Manfaat Penelitian; (sesuaikan dengan apa yang direncanakan pada proposal, namun peneliti dapat mengembangkan)

BAB II :    LANDASAN TEORI
Kemukakan teori dan pustaka yang relevan, dan  memberi arah serta petunjuk pada pelaksanaan PTK. Diperlukan adanya usaha untuk membangun argumentasi teoritis yang menunjukkan bahwa tindakan yang diberikan dimungkinkan dapat meningkatkan mutu proses pembelajaran di klas. Pada akhir bab ini dapat ikemukakan hipotesis tindakan. Uraian pada bab ini harus lebih lengkap dan rinci dibanding dengan uraian yang ada pada bab yang sama di usulan penelitian.

BAB III :  METODE PENELITIAN
Deskripsikan tiap siklus penelitian yang memuat: rencana, pelaksanaan/tindakan, pemantauan dan evaluasi beserta jenis instrument yang digunakan, dan cara refleksi. (perlu dibedakan pada usulan, isi apa yang akan dilaksanakan, sedang pada laporan berisi apa yang sudah dilaksanakan). Pada tiap siklus harus dikemukakan tindakan secara jelas, serta semua  jenis instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data. Tindakan yang dilakukan bersifat rasional, feasible serta collaborative.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Menyajikan uraian masing-masing siklus dengan data lengkap, menyangkut berbagai aspek yang terjadi akibat tindakan yang dilakukan. Tunjukkan adanya perbedaan tindakan dengan kegiatan pelajaran yang biasa atau sering dilakukan. Pada refleksi diakhir setiap siklus berisi penjelasan tentang aspek keberhasilan grafik, dan kelemahan yang terjadi. Kemukakan ada perubahan/ kemajuan/ perbaikan yang terjadi pada diri siswa, lingkungan kelas, guru sendiri, motivasi/minat belajar, dan hasil belajar. Kemukakan hasil dari keseluruhan siklus ke dalam ringkasan untuk bahan dasar analisis dan pembahasan. Bahan/data tersebut ditulis dalam bentuk tabel atau bagan sehingga akan memperjelas adanya perubahan yang terjadi disertai pembahasan secara sistematik dan jelas.

BAB V :  KESIMPULAN DAN SARAN
Sajikan simpulan hasil penelitian (potret kemajuan) sesuai dengan tujuan/masalah penelitian yang telah disampaikan sebelumnya. Berikan saran tindak lanjut berdasarkan simpulan yang diperoleh baik yang menyengkut segi positif maupun negatifnya.

DAFTAR PUSTAKA
Memuat semua sumber pustaka yang digunakan dalam penelitian dengan menggunakan system yang telah dibakukan secara konsisten.

Lampiran-lampiran:
Berisi rancangan materi/bahan ajar, semua instrument penelitian, sampel jawaban siswa, dokumen/foto kegiatan, ijin penelitian, serta bukti lain yang dipandang perlu.