Tuesday 29 March 2011

9 Tari Bali untuk Warisan Dunia


Bali memiliki ribuan Tari Bali. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata mengusulkan Tari Tradisi Bali ke UNESCO yang terdiri dari 9 tari Bali dari 9 kabupaten di Bali. I Wayan Dibia dari Komunitas Tari Bali mengatakan pemilihan 9 tari ini berdasarkan apa yang menjadi keunikan dari setiap kabupaten di Bali. Ia menjadi salah satu yang berada di balik tim penyusunan berkas nominasi Warisan Budaya Takbenda UNESCO.
"Kita identifikasi masing-masing daerah yang sembilan itu, yang jadi unggulan mereka. Setelah kita lihat ada misalnya keunggulan yang sama. Ada yang mengunggulkan tari topeng di dua kabupaten, kita pilih satu. Jadi, kita pilih karena unggul dan masih merupakan ciri khas dari daerah itu," jelas Dibia kepada Kompas.com pada saat penandatangan berkas nominasi warisan budaya takbenda UNESCO, di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Senin (28/3/2011). Dibia memberi contoh seperti Gambuh ada di Gianyar dan Denpasar. Tetapi akhirnya dipilih Gambuh asal Gianyar.

"Kita pilih Gianyar karena kebetulan seka yang masih aktif itu di Gianyar," ungkapnya. Seka merupakan organisasi khas Bali. Sementara itu, Dibia menjelaskan Wayang Wong dipilih dari daerah Buleleng karena di daerah lain kesenian ini sudah mulai redup.

"Di buleleng masih kuat dan betul-betul masih tradisional," katanya. Ia menambahkan banyak seka kesenian yang mendapat kunjungan wisatawan asing maupun domestik. Mereka umumnya melakukan pertunjukan di pura dan juga pertunjukan turistik. Misalnya, Gambuh di Gianyar biasa melakukan pertunjukan untuk wisatawan dua kali dalam sebulan.

Menbudpar Jero Wacik sebelumnya menjelaskan untuk pendaftaran sembilan tari Bali saja melibatkan sembilan kabupaten. Jadi, setiap kabupaten dipilih satu tarian. Ia menuturkan sulit untuk mendaftarkan semua budaya yang ada di Indonesia. Jika semua didaftarkan, lanjutnya, harus mengeluarkan ratusan milyar rupiah. Selain itu, pihak UNESCO juga membatasi nominasi setiap negara.

Tari Tradisi Bali dinominasikan dalam Daftar Representatif Budaya Takbenda (Representative List of Intangible Cultural Heritage). Noken atau kerajinan tangan masyarakat Papua sebagai nominasi Daftar yang Membutuhkan Perlindungan Mendesak (Urgent Safeguarding of Intangible Cultural Heritage). Sedangkan, TMII sebagai nominasi Penciptaan Ruang Budaya untuk Pelindungan, Pengembangan, dan Pendidikan Warisan Budaya (Best Practices of Intangible Cultural Heritage).

"Nominasi ini akan menjadi stimulasi positif untuk komunitas tari bali, terutama yang masih aktif," kata Dibia.

No comments:

Post a Comment