Saturday 28 March 2015

Menikmati Kota Solo

Setibanya di Stasiun Purwosari, saya tidak langsung keluar Stasiun. Sambil duduk-duduk di kursi tunggu, saya liat banyak orang yang sudah mengantri di depan loket maupun di ruang tunggu. Dari ruang informasi memberi tahu kalau tiket untuk Prameks dan Sriwedari tujuan Jogja sudah habis untuk keberangkatan jam 9 pagi dan jam 10 pagi.
Suasana Stasiun Purwosari memang ramai dan strategis, setelah saya keluar stasiun ternyata langsung ketemu dengan jalan utama menuju kota Solo. Tujuan saya adalah ke PGS (Pusat Grosir Solo) karena dari situ saya bisa menuju Alun-alin Utara, Keraton, maupun Pasar Klewer.

Untuk mencapai PGS salah satu caranya dengan naik Bis Kota. Alternatifnya bisa pakai Bis Kota biasa maupun pakai Batik Solo Trans (semacam Trans Jogja). Di dekat Stasiun Purwosari ada Halte Bis Batik Solo Trans, namun saya bingung kok di dalamnya sepi tidak ada petugas. Kalau seperti di Jogja setiap Halte Trans Jogja ada petugas yang jual tiketnya.
Setelah menunggu beberapa waktu, ada orang yang berpakaian seperti petugas masuk ke Halte. Ada juga Rombongan Anak-anak yang ternyata tadi satu kereta dengan saya yang asalnya dari sentolo, Jogja. Tujuan anak-anak itu ke Keraton. Tak Lama Bisnya datang, Petugas tersebut mempersilahkan kami ikut naik Bis tersebut.

Tidak semua Halte di Jaga Petugas. Itu juga yang menjadi kendala bagi Orang-orang yang ingin naik Bis umum yang baru pertama kali atau belum paham Kota Solo. Bayar Tiketnya di atas Bis, ada petugas yang sebagai Kondektur dan sekaligus membuka&menutup Pintu Bis. Tiket Bis Jauh Dekat Rp. 4.000,- Bisnya persis seperti Trans Jogja.

Bagitu mau sampai di Halte dekat PGS petugas memberi tau penumpang. Banyak yang turun di Halte tersebut termasuk saya. Anak-anak yang mau ke keraton di kasih tau untuk melewati jalan pintas, sedangkan saya menelusuri jalanan menuju PGS.
Sepanjang Jalan yang dilalui disisi sebelah selatan terdapat jalur Kereta yang sejajar dengan jalan Umum. Setelah sampai perempatan ternyata saya baru tau kalau PGS seperti halnya Mall, kemudian saya urungkan untuk masuk dan saya lanjutkan menuju ke selatan.

Tujuan saya adalah untuk melihat kondisi Pasar Klewer yang pada waktu bulan Desember 2014 terjadi kebakaran Besar. Disepanjang jalan yang saya lalui terdapat banyak lapak pedagang baik di pinggir jalan maupun yang ada di dalam seperti parkiran sampai di dalam alun-alun. Begitu sampai gapura, terlihat bangunan yang rusak dan dipinggirnya di pagari dengan Seng. Setelah saya dekati, ternyata itu benar Bekas Pasar Klewer yang terbakar.
Kondisinya memang rusak parah, hampir tidak ada bangunan yang selamat akibat kebakaran tersebut. Pantas saja di sekitaran Lokasi Pasar Klewer banyak pedagang yang menjajakan dagangannya dengan lokasi seadanya. Sampai-sampai Pendopo Keraton Surakarta juga digunakan untuk tempat jualan.

Setelah melihat keadaan Pasar klewer saya putuskan untuk kembali ke PGS, Di tengah jalan menuju PGS ternyata ada tempat jual beli Akik yang kondisinya ramai.
Di seberang Jalan PGS terdapat Pusat Kuliner yang dijajakan di Sepanjang pinggir Jalan. Setelah Masuk di dalam PGS suasananya ramai pedagang. Hampir sebagian besar Pedagangnya menjajakan yang berkaitan dengan Batik dari Lantai Lower Ground sampai Lantai Tiga.Harganya pun cukup murah ada Hem yang di jual mulai Rp. 25.000,- Rp. 30.000,- sampai yang mahal.
Di sebelah Utara PGS terdapat Bangunan Tua berwarna Putih Seperti Benteng. Untuk Kondisi Bentengnya kelihatan Putih bersih, namun di sekitaran Benteng seperti di Bagian Timur dan Utara banyak ditumbuhi rerumputan.
Sebenarnya bisa di gunakan sebagai tempat yang lebih bermanfaat lagi. karena sudah di bangun Trotoar yang cukup lebar. Apalagi di sisi Utara dan Barat sudah ada tempat duduknya.
Perempatan PGS merupakan tempat yang Strategis dan Ramai. Setelah santai-santai istirahat terdengar suara terompet yang berulang-ulang. Awalnya nggak ngeh dengan suara itu, namun setelah dipikir-pikir ternyata benar kalau bunyi tersebut dari Suara terompet Kereta yang membelah jalanan Kota Solo.
Kereta tersebut adalah Batara  kresna Tujuan Sukoharjo-Wonogiri. Saya juga beruntung bisa ketemu dengan Bus Tingkat kebanggaan kota Solo "Werkudara" yang merupakan Buatan Karoseri Tri Sakti Magelang.
Sudah merasa cukup berkeliling di Pusat kota Solo, sekarang saatnya untuk pulang. Kali ini saya Bingung dengan Tujuan saya, karena yang jelas kalau pakai Prameks tiketnya sudah habis. Tujuan saya alihkan untuk menuju Terminal Tirtonadi. Dari 2 orang yang saya temui, kalau pakai Bis BST harus 2 kali ganti Bis. Namun ada Bapak yang bertugas sebagai pengontrol Bis BST yang menyarankan untuk naik Bis kemudaian Minta Turun di Panggung. Dari Panggung Bisa langsung naik Bis tujuan ke Jogja.

Dari Perempatan Panggung terdapat banyak pilihan Bis menuju Jogja. Ada Bis AC Ekonomi Seperti Mira/ Sugeng Rahayu sayangnya untuk Bis Ekonomi selalu penuh sampai berdiri. Sebenarnya incaran saya adalah Patas Golden Starnya Sugeng Rahayu, namun sayang hanya ada 4 pemberangkatan dari Jogja. Sedangakan yang 'menguasai Patas adalah Bis Eka. Sayang nya Bis Eka yang pertama Penuh, nggak sampai 5 menit dibelakangnya ada Bis Eka lagi.
Untuk tarif Patas Jogja-Solo cukup murah cuma Rp. 15.000,- tidak seperti Patas Efisiensi tarifnya Jauh Dekat sama yaitu Rp. 70.000,-
Itulah sekelumit cerita saya di Solo, kalau ada kesempatan pengin nyoba Kereta Batara Kresna dan Bis Werkudara Bareng Keluarga kalau Besok Bidadariku sudah Besar.

Friday 27 March 2015

Trip To Solo

Agenda Perjalanan untuk ke Solo sudah disiapkan. Jam 05.30 WIB sudah sampai di Stasiun Kutoarjo, kali ini saya pake kereta Prameks. Kendaraan saya titipkan di luar stasiun karena ongkos parkir di Stasiun Muahal apalagi jika ditempatkan di parkir dalam.
Tiket ke Solo dari Kutoarjo seharga Rp. 12.000,- namun mulai 1 April 2015 mengalami kenaikkan harga dimana untuk Tiket Prameks:
Kutoarjo-Jogja Rp. 8.000,-
Kutoarjo-Solo Rp. 15.000,-
Jogja-Solo Rp. 8.000,-
Saya tidak ada gambaran untuk tujuan di Kota Solo, referensinya hanya dari Internet. Pada awalnya perjalanan kali ini untuk mencoba Bis Patas Sugeng Rahayu yang Golden Star, namun karena ada kabar kalau lagi dipakai untuk Pariwisata jadi rencana perjalanan saya rubah.
Walaupun hari Libur, calon penumpang tidak terlalu membludak. Kereta Prameks tiba di Stasiun Kutoarjo sekitar jam 6 pagi, penumpang yang mau naik sudah berdiri di sisi selatan rel supaya tidak berebutan dengan penumpang yang turun.
Warna keretanya tidak Kuning seperti dulu, kali ini berbalut warna Silver, Merah, Hijau. Komposisi tempat duduk juga berubah, sekarang menghadap ke depan dan kebelakang dari kereta yang berjalan dan sudah berpendingin Udara.
Menurut Jadwal yang ada di Karcis, Kereta berangkat 6.10 WIB dan sampai di Solo Jebres 8.37 WIB. Bila di bandingkan dengan perjalanan dengan Bis dari Kutoarjo ke Solo bisa menghabiskan waktu 4 Jam.
Di gerbong yang saya naiki hanya beberapa orang yang berdiri, termasuk saya setelah dari Stasiun Wates. Hampir sebagian penumpang turun di Stasiun Tugu dan Lempuyangan, namun untuk penumpang yang naik untuk tujuan ke solo juga seimbang. Di dalam gerbong terdapat informasi LED tentang Stasiun tujuan.

Menurut kabar, jika naik kereta ke Solo dan dilanjutkan dengan naik kendaraan Umum lebih mudah turun di Stasiun Purwosari.

Tiba di Stasiun Purwosari Jam 08.30 WIB, lumayan banyak yang turun di Stasiun ini. Bangunan Stasiun di sini bangunannya khas peninggalan Belanda.